Senin, 22 April 2013

Tugas3 Perkembangan obat atau faksin di indonesia


Perkembangan obat atau faksin di indonesia
AREA KERJA

Program Obat Esensial: Akses, Kualitas dan Penggunaan Obat Rasional 1
Program Obat Esensial: Akses, Kualitas dan Penggunaan Obat Rasional 2
Program Obat Esensial: Akses, Kualitas dan Penggunaan Obat Rasional 3
Program Keamanan Darah dan Teknologi Klinis
Program Imunisasi dan Pengembangan Vaksin (Vaksinasi)
Program Imunisasi dan Pengembangan Vaksin 2
Program Imunisasi dan Pengembangan Vaksin 3
Program Imunisasi dan Pengembangan Vaksin 4
Program Imunisasi dan Pengembangan Vaksin 5

PROGRAM OBAT ESENSIAL: AKSES, KUALITAS DAN PENGGUNAAN OBAT RASIONAL 1

Pokok Masalah dan Tantangan :

Kebijakan Obat-Obatan Nasional Indonesia sudah ketinggalan zaman, dan ditulis sebelum desentralisasi. Maka dari itu kebijakan tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan kenyataan di negara, terutama (namun tidak eksklusif) di bidang suplai dan pengelolaan obat-obatan. Selanjutnya, Kebijakan Obat-Obatan Nasional yang kini tidak memperhatikan pembagian peranan antara Departemen Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (sebelumnya Badan POM berada dibawah DepKes). Maka dari itu, revisi Kebijakan Obat-Obatan Nasional akan menjadi salah satu prioritas untuk periode dua tahun ini.

Selain itu, sejumlah pembangunan di tingkat internasional akan memberikan implikasi bagi akses terhadap obat-obatan di Indonesia; ini termasuk pembangunan yang berhubungan dengan perjanjian dagang. Namun kapasitas nasional untuk menganalisa implikasi dan mengembangkan rencana yang tepat untuk melindungi akses ke obat-obatan masih terbatas, maka memperkuat kapasitas ini akan menjadi prioritas lain dari program WHO di Indonesia.

Sasaran :

Memperbaharui kebijakan obat-obatan nasional dan mendukung pelaksanaannya.
Memperkuat kapasitas nasional untuk menganalisa implikasi dari perjanjian dagang internasional.

PROGRAM OBAT ESENSIAL: AKSES, KUALITAS DAN PENGGUNAAN OBAT RASIONAL 2

Pokok Masalah dan Tantangan :

Indonesia memiliki badan yang berfungsi dengan baik yang mengawasi obat-obatan dan makanan, yang mana secara meningkat digunakan oleh WHO sebagai lembaga pelatihan untuk badan-badan yang serupa di wilayah. Namun sebagai badan di Indonesia untuk berfungsi secara tepat sebagai mitra WHO, dan sebagai lembaga pelatihan bagi yang lain, adalah harus bahwa kekosongan-kekosongan tertentu, yang diidentifikasi selama beberapa evaluasi dan misi-misi penilaian yang dilakukan oleh tim WHO dalam kurun waktu dua tahun yang lalu akan diperhatikan secara efektif. Ini akan berhubungan guna mengharmonisasikan standar pada tingkat global dan regional, dan pengaturan obat-obatan yang diproduksi oleh teknologi yang baru (seperti bioteknologi) dan perang melawan obat-obat palsu.

Sasaran :

Meningkatkan kinerja dari otoritas pengatur obat-obatan.

PROGRAM OBAT ESENSIAL: AKSES, KUALITAS DAN PENGGUNAAN OBAT RASIONAL 3

Pokok Masalah dan Tantangan :

Penggunaan dari obat yang diresepkan di Indonesia tidak selalu sangat rasional karena berbagai faktor, termasuk kurangnya kesadaran dan informasi di antara para pemberi resep dan juga para pasien.

Ini menjadi hal yang menjengkelkan, di satu sisi oleh iklan yang berlebihan, kadang dengan teknik pemasaran yang dipertanyakan, dan insentif yang tidak wajar bagi si pemberi resep dan apotik untuk lebih mengutamakan obat-obatan yang mahal, dan di sisi lainnya, oleh kurangnya kesadaran dan perilaku yang kritis di antara pasien/ masyarakat umum.

Maka dari itu, perbaikan penggunaan obat-obatan oleh masyarakat umum dan di rumah sakit memiliki potensi untuk memperbaiki kualitas pelayanan secara signifikan. Maka, perbaikan penggunaan obat rasional akan menjadi bidang penting dimana WHO dapat dan harus mendukung negara.

Beberapa kegiatan tertentu yang ditujukan untuk perbaikan penggunaan obat-obatan akan membangun projek-projek percobaan yang sukses dalam rangka meningkatkan pendidikan masyarakat, yang dilakukan dengan dukungan WHO di waktu dua tahun belakangan ini.

Sasaran :

Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang penggunaan obat rasional dan tepat dan resep obat.

PROGRAM KEAMANAN DARAH DAN TEKNOLOGI KLINIS

Pokok Masalah dan Tantangan :

HIV/AIDS dan Hepatitis dikenal sebagai masalah kesehatan masyarakat yang besar di negara-negara di wilayah Asia Tenggara dan juga di Indonesia. Mayoritas dari penularan-penularan ini dapat dicegah melalui penyediaan darah yang aman. Namun demikian, kualitas dari penyaringan untuk immuno-haematology dan transfusi dari infeksi yang menular yang ada belum mencukupi sehingga terjadilah transfusi darah yang kualitas dan keamanannya dipertanyakan. Untuk mencapai tujuan ini, sistem kualitas yang fungsional harus diadakan. Ada kebutuhan untuk memberikan pelatihan untuk beberapa area tertentu dari sistem kualitas, terutama dokumentasi, dan meningkatkan jumlah peserta dalam rencana penilaian kualitas eksternal nasional.

Sasaran :

Menerapkan sistem pengaturan kualitas untuk jasa transfusi darah.
Memperkuat sistem penilaian kualitas eksternal untuk darah dan produk-produk darah.

PROGRAM IMUNISASI DAN PENGEMBANGAN VAKSIN (VAKSINASI)

Pokok Masalah dan Tantangan :

Indonesia memulai akselerasi upaya penghapusan polio di tahun 1995 dengan Hari Imunisasi Nasional yang pertama, sebuah jaringan pengamatan AFP dan tiga laboratorium polio. Sejak itu Indonesia telah membuat kemajuan yang mantap menuju pencapaian gol dari penghapusan polio. Tidak ada wild virus yang telah diisolasikan di Indonesia sejak tahun 1995.

Meskipun dengan kemajuan yang mengesankan ini, krisis ekonomi yang menimpa Asia Tenggara dan desentralisasi pemerintahan mempengaruhi pelayanan imunisasi rutin secara besar. Di dalam sebuah negara yang besar seperti Indonesia, data di tingkat nasional sering menyembunyikan propinsi dan daerah dengan kinerja yang buruk. Daerah-daerah ini umumya lebih terpencil, mengalami konflik yang sedang berjalan dan/atau menghadapi hambatan dalam anggaran belanjanya untuk menyelenggarakan program EPI. Selanjutnya, bahkan dengan perkiraan jangkauan OPV3 yang sekarang ini adalah 80% dan keefektifan untuk 3 dosis OPV dari 80% hanya sekitar 64% (0,8 x 0,8) bayi dalam setiap kelompok bayi yang lahir setiap tahunnya benar-benar terlindungi dari polio. Indikator pengamatan AFP juga mulai terputus-putus. Sampai dengan bulan Mei 2001, tingkat AFP non-polio tahunannya telah menurun di bawah satu, menjadi 0,82 dari 1,26 di tahun 1998. Ini meningkatkan kemungkinan bahwa wild virus atau VDPV memiliki potensi untuk terjadi di daerah yang rendah jangkauan OPV-nya dan tetap tidak terdeteksi.

Berdasarkan informasi ini, Kelompok Penasihat Teknis dalam pertemuannya di Myanmar di bulan Mei 2001 merekomendasikan bahwa Indonesia melaksanakan Hari Imunisasi Nasional di tahun 2002.

Berikutnya, dengan dukungan finansiil dan teknis dari sumber eksternal, Departemen Kesehatan dan WHO, Pemerintah Indonesia melaksanakan Hari Imunisasi Nasional yang berhasil pada tanggal 12 September sampai dengan 9 Oktober 2002. Keberhasilan ini dicapai meskipun ada banyak keganjilan - sangat pendeknya lead-time untuk persiapan, sistem desentralisasi yang baru dicanangkan oleh pemerintah, dan tidak meratanya arus dana ke beberapa propinsi.

Dengan target perkiraan sekitar 20,9 juta anak balita, mereka mendapatkan laporan jangkauan sebesar 103% dari 104% dari kedua putaran. Dengan disebarkannya 38 petugas pengamat yang didukung oleh WHO, tingkat AFP non polio meningkat sedikit menjadi 1,23 di tahun 2002, namun mulai turun lagi di tahun 2003 (0,99 di bulan November 2002). Peninjauan kembali pengamatan gabungan antara nasional dan internasional AFP yang diselenggarakan di bulan Juni 2003 menyatakan keprihatinan yang serius pada turunnya kualitas pengamatan dan membuat beberapa rekomendasi pokok:

Struktur pengamatan dengan jaringan petugas pengamat perlu dipelihara sedikitnya selama 3-5 tahun ke depan. Pemerintah pusat harus menjamin sertifikat pengamatan standar. Ini akan membutuhkan pengawasan dan bantuan teknis terhadap petugas pengamat yang ditingkatkan.
Pengamatan cacar dan Neonatal Tetanus dapat digabungkan dengan pengamatan AFP.
Memperbaiki ketrampilan staf pengamat di propinsi dan daerah dalam hal penyelidikan dan tindakan lanjut dan dalam penggunaan data pengamatan untuk pembuatan keputusan.
Dengan menganggap bahwa perbaikan ini dapat dipertahankan, Pemerintah mungkin tidak perlu melakukan Kegiatan Imunisasi Pelengkap tambahan untuk polio selama dua tahun ke depan.

Sasaran :

Mencapai dan memelihara Indonesia bebas polio.

PROGRAM IMUNISASI DAN PENGEMBANGAN VAKSIN 2

Pokok Masalah dan Tantangan :

Vaksin campak diperkenalkan ke dalam program EPI di tahun 1984. WHO SEARO memperkirakan bahwa ada sekitar 38.000 kematian akibat campak per tahunnya di Indonesia. Indonesia telah menetapkan tujuan dari Imunisasi Anak Universal (Universal Childhood Immunization/ UCI); jangkauan vaksin campak yang 80% digunakan sebagai indikator tujuan ini. Sejak tahun 1992, jangkauan vaksin campak yang dilaporkan berada di kisaran 28-90%, meskipun Susenas yang paling terakhir 2002-03 memperkirakan bahwa jangkauan hanya akan sebesar 71,6% dengan variasi kota-desa yang signifikan (kota 78%, desa 66%). Selanjutnya, proporsi dari desa-desa yang mendapat jangkauan >80% telah menurun secara mantap di tahun-tahun terakhir.

Upaya-upaya telah dibuat untuk mencapai desa-desa yang "berisiko tinggi" dengan kegiatan vaksin campak pelengkap. Sebuah desa yang "berisiko tinggi" dijabarkan sebagai desa yang tidak mencapai UCI (<80% jangkauan campak) selama tiga tahun berturut-turut. Kegiatan-kegiatan ini disebut "vaksinasi kilat". Semua anak yang berusia 6 - 59 bulan ditargetkan untuk vaksinasi campak. Di tahun 2002, 25% dari semua penduduk desa ditargetkan untuk "vaksinasi kilat" ini selama Hari Imunisasi Nasional polio. Jangkauan yang dilaporkan dari desa-desa ini adalah 78% dibandingkan dengan polio yang hampir 100%.

Strategi vaksinasi yang lengkap dan jangka panjang diperlukan untuk memecahkan dan memelihara pemecahan sirkulasi virus campak. Strategi ini harus mengikutsertakan kegiatan-kegiatan vaksinasi untuk mengurangi secara mencolok dan mempertahankan tingkat kerentanan di anak-anak usia pra-sekolah dan usia sekolah. Namun demikian, imunisasi campak yang rutin tetap menjadi dasar dari pengurangan kematian akibat campak yang berkesinambungan serta strategi untuk menghapuskan campak.

Untuk mencapai penghapusan campak, dengan tingkat jangkauan vaksinasi kini dan wabah campak yang sekarang ini, akan menjadi penting untuk mempersiapkan kesempatan kedua untuk imunisasi campak untuk semua anak berusia 9 - 54 bulan, bukan hanya bagi mereka yang tinggal di desa-desa yang tinggi risikonya.

Kualitas pengawasan campak adalah komponen penting dari strategi penghapusan campak. Pemerintah Indonesia berencana untuk menyelenggarakan pengawasan AFP, campak dan NT yang terpadu dimulai di tahun 2004 dan ada 4 laboratorium campak yang sedang dibangun.

Sasaran :

Menyediakan bantuan yang cukup untuk menjalankan strategi:
Untuk mencapai pengurangan yang berkesinambungan dalam kematian akibat campak,
Untuk memecahkan penularan di daerah-daerah dimana tujuan penghapusan campak telah ditetapkan,
Untuk mencapai penghapusan Maternal dan Neonatal Tetanus.

PROGRAM IMUNISASI DAN PENGEMBANGAN VAKSIN 3

Pokok Masalah dan Tantangan :

Untuk menjamin kualitas vaksin, Indonesia telah meletakkan suatu sistem pendaftaran produk dan fasilitas produk, pengawasan kinerja vaksin di kondisi lapangan dan tunduk pada GMP (Good Manufacturing Practices) dan evaluasi data klinis percobaan dalam mendaftarkan keputusan. National Regulatory Authority (NRA) yang kompeten dan berfungsi secara independen telah hadir.

Kualitas vaksin yang diberikan kepada anak-anak juga tergantung pada kualitas dari cold chain dan pengelolaannya dalam hal penyimpanan dan transportasi dari pabrik ke sesi vaksinasi. Sebuah studi di tahun 2001-2002 oleh PATH dan DepKes memperlihatkan bahwa 75% dari vaksin Indonesia mungkin telah terpapar ke suhu yang membeku selama distribusi. Ini dapat mempengaruhi potensi dari vaksin yang peka terhadap pembekuan seperti HB, TT, DPT dan DT. Banyak dari teknisi cold chain yang kini dalam pekerjaannya telah bekerja selama beberapa tahun dan mungkin mereka memerlukan pelatihan penyegaran dengan prosedur/ panduan operasi yang telah diperbarui. Maka, kegiatan prioritas selama dua tahun berikut adalah untuk mendapatkan penilaian dari pengelolaan cold chain, pedoman/ prosedur pengoperasian yang direvisi dan pelatihan penyegaran bagi staf cold chain.

Sasaran :

Menjamin kualitas vaksin.

PROGRAM IMUNISASI DAN PENGEMBANGAN VAKSIN 4

Pokok Masalah dan Tantangan :

Indonesia telah menetapkan kebijakan penyuntikan yang aman dan menggunakan hanya jarum suntik AD untuk imunisasi dan meningkatkan penggunaan jarum suntik AD dan jarum suntik sekali pakai (disposable) untuk perawatan kuratif juga. Ini dengan menggunakan jarum suntik dari Uniject untuk Hepatitis B dosis pada saat baru lahir dan jarum suntik AD untuk dosis lainnya dengan menggunakan dana dari GAVI. Namun, ini belum mengadopsi kebijakan nasional akan pembuangan yang aman dari barang-barang tajam dan jarum.

WHO akan mendukung inisiatif untuk mengembangkan sebuah kebijakan nasional untuk pembuangan yang aman dari barang tajam dan jarum dan membantu menerapkan kebijakan tersebut melalui sokongan dan panduan teknis.

Pemerintah Indonesia juga menerapkan suatu sistem pengawasan dan investigasi yang tepat untuk Adverse Event Following Immunization (AEFI) (Kejadian yang Merugikan Setelah Imunisasi).

Sasaran :

Menjamin keamanan imunisasi.

PROGRAM IMUNISASI DAN PENGEMBANGAN VAKSIN 5

Pokok Masalah dan Tantangan :

Indonesia dilaporkan 78% dari daerahnya melaporkan 85% jangkauan di tahun 2000, turun dari 90% daerah yang melaporkan 80% jangkauan di tahun 1999.

Dengan desentralisasi dana dan otoritas, ada kekurangan kejelasan pada peranan dan tanggung jawab dari pembuatan keputusan yang telah pindah ke daerah. Ini mengakibatkan pengaruh yang merugikan pada EPI dan pada pelayanan kesehatan lainnya karena kurangnya panduan yang jelas dan kurangnya ketrampilan teknis/ mengelola di antara para staf daerah. Maka, adanya kebutuhan yang mendesak untuk memperkuat kapasitas pengelolaan dan teknis dari pengelola EPI di tingkat daerah dan propinsi. GAVI telah memberikan bantuan sebesar $40 juta untuk memperkenalkan vaksin Hep B dalam EPI rutin dan untuk memperkuat pelayanan imunisasi ($12 juta).

Maka dari itu, tujuan dari dukungan WHO adalah akan menyediakan panduan teknis yang cukup tentang penggunaan dana GAVI secara efektif untuk memperkuat rutin EPI. Rencananya termasuk dua komponen.

Seorang konsultan nasional yang didukung oleh WHO untuk memberikan bantuan teknis dalam penggunaan dana GAVI secara efektif.

Pengembangan model di tingkat daerah/ propinsi akan pengumpulan, analisa dan penggunaan data imunisasi untuk pembuatan keputusan dan perbaikan program.

Kuta (ANTARA News) - Indonesia berpeluang besar untuk menjadi pusat pengembangan vaksin dunia melalui PT Bio Farma sebagai satu-satunya produsen vaksin di Tanah Air yang telah mengekspor vaksin ke 117 negara.

"Untuk negara muslim, kita nomor satu, peluangnya sangat besar," kata Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Iskandar, kepada pers di Kuta, Bali, Selasa.

Menurut dia, di antara 14 negara berkembang produsen vaksin, Indonesia merupakan negara muslim yang memiliki kemampuan untuk memproduksi vaksin yang sangat dibutuhkan bagi dunia.

Jika dibandingkan Iran yang juga merupakan produsen vaksin di negara berkembang, peluang Indonesia sangat besar mengingat negara itu sedang mengalami kesulitan terkait embargo teknologi sehingga belum mampu untuk mendapatkan prakualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Saat ini, lanjut Iskandar, Bio Farma dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah diakui WHO melalui parkualifikasi yang dilakukan sejak 1997.

Dengan prakualifikasi itu, produsen vaksin yang terpusat di Bandung, Jawa Barat itu memperoleh ijin untuk mengekspor vaksin ke seluruh dunia dengan kualitas tinggi namun dengan harga terjangkau khusunya bagi negara berkembang.

Vaksin polio merupakan salah satu vaksin unggulan dengan produksi mencapai 1,4 miliar dosis per tahun.

Dia menambahkan bahwa selain menjadi produsen vaksin dunia, Indonesia juga berpeluang menjadi pusat untuk penelitian, dan berperan sebagai mitra penelitian vaksin baru bagi negara berkembang.

Jelang pelaksanaan pertemuan ke-13 Jaringan Produsen Vaksin Negara-Negara Berkembang-DCVMN yang akan digelar di Kuta 31 Oktober hingga 2 November mendatang, Indoensia akan mengajak negara partisipan untuk berbagi pengalaman untuk menemukan teknologi baru dalam mengembangkan vaksin dalam memerangi penyakit menular baru.

"Kita belum mengembangkan vaksin HIV. Itu tidak mudah karena memerlukan teknologi yang tinggi, kita manfaatkan negara anggota untuk menghasilkan teknologi," ujar Iskandar.

Selain itu, Bio Farma yang didirikan pada tahun 1890 itu juga saat ini tengah fokus untuk memproduksi vaksin anti diare atau rotavirus dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan.

Organisasi Kesehatan Dunia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

World Health Organization
منظمة الصحة العالمية
世界卫生组织
Organisation mondiale de la Santé
Всемирная организация здравоохранения
Organización Mundial de la Salud

Bendera Organisasi Kesehatan Dunia
Org type              Specialized agency of the United Nations
Acronyms            WHO
OMS
Head     Margaret Chan
Status   Aktif
Established         7 April 1948
Headquarters    Geneva, Swss
Website               www.who.int
Parent org           United Nations Economic and Social Council (ECOSOC)
Organisasi Kesehatan Dunia (bahasa Inggris: World Health Organization/WHO) adalah salah satu badan PBB yang bertindak sebagai sebagai koordinator kesehatan umum internasional dan bermarkas di Jenewa, Swiss. WHO didirikan oleh PBB pada 7 April 1948. Direktur Jendral sekarang adalah Margaret Chan (menjabat mulai 8 November 2006). WHO mewarisi banyak mandat dan persediaan dari organisasi sebelumnya, Organisasi Kesehatan, yang merupakan agensi dari LBB.
[sunting]Konstitusi dan Sejarah

Konstitusi WHO menyatakan bahwa tujuan didirikannya WHO "adalah agar semua orang mencapai tingkat kesehatan tertinggi yang paling memungkinkan". Tugas utama WHO yaitu membasmi penyakit, khususnya penyakit menular yang sudah menyebar luas.
WHO adalah salah satu badan-badan asli milik PBB, konstitusinya pertama kali muncul pada Hari Kesehatan Dunia yang pertama (7 April 1948) ketika diratifikasi ( Ratifikasi ) oleh anggota ke-26 PBB. Jawarharlal Nehru, seorang pejuang kebebasan utama dari India, telah menyuarakan pendapatnya untuk memulai WHO. Aktivitas WHO, juga sisa kegiatan Organisasi Kesehatan LBB (Liga Bangsa-bangsa), diatur oleh sebuah Komisi Interim seperti ditentukan dalam sebuah Konferensi Kesehatan Internasional pada musim panas 1946. Pergantian dilakukan melalui suatu Resolusi Majelis Umum PBB. Pelayanan epidemiologi Office International d'Hygiène Publique Prancis dimasukkan dalam Komisi Interim WHO pada 1 Januari 1947.
[sunting]Kegiatan dan Aktivitas
Selain mengatur usaha-usaha internasional untuk mengendalikan penyebaran penyakit menular, seperti SARS , malaria , tuberkulosis , flu babi dan AIDS , WHO juga mensponsori program-program yang bertujuan mencegah dan mengobati penyakit-penyakit seperti contoh-contoh tadi. WHO mendukung perkembangan dan distribusi vaksin yang aman dan efektif, diagnosa penyakit dan kelainan, dan obat-obatan. Setelah sekitar dua dekade (dua puluhan tahun) melawan variola , pada 1980 WHO menyatakan musnahnya penyakit cacar (variola) -- penyakit pertama dalam sejarah yang dimusnahkan dengan usaha manusia.
WHO menargetkan untuk memusnahkan polio dalam kurun waktu beberapa tahun lagi. Organisasi ini sudah meluncurkan HIV/AIDS Toolkit untuk Zimbabwe (dari 3 Oktober 2006), dengan standar internasional.
Ditambah lagi dalam tugasnya memusnahkan penyakit, WHO juga melaksanakan berbagai kampanye yang berhubungan dengan kesehatan -- contohnya, untuk meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran di seluruh dunia dan berusaha mengurangi penggunaan tembakau . Para ahli bertemu di kantor pusat WHO di Jenewa pada bulan Februari 2007 dan melaporkan bahwa usaha mereka pada perkembangan vaksin influenza yang pandemik telah mencapai kemajuan yang bagus. Lebih dari 40 percobaan klinik (clinical trial) ( http://en.wikipedia.org/wiki/Clinical_trial ) telah selesai atau sedang berlangsung. Kebanyakan difokuskan pada orang dewasa yang sehat. Beberapa perusahaan, setelah menyelesaikan analisis keamanan pada orang dewasa, telah memulai percobaan klinik pada orang lanjut usia dan anak-anak. Sejauh ini semua vaksin aman dan dapat ditoleransi tubuh (diterima tubuh) pada semua tingkat usia.








Tugas2 Alat-alat Kesehatan


ALAT-ALAT KESEHATAN
Alat-alat kedokteran adalah alat yang dipergunakan dalam bidang kedokteran. Fungsinya mulai dari pemeriksaan, pemeliharaan, sampai pengobatan. Banyak sekali jenis dari alat-alat kedokteran ini, begitu pun fungsinya.
Hal ini perlu diketahui untuk menambah wawasan kita dalam bidang kedokteran, karena ternyata kini tidak sedikit alat-alat kedokteran yang wajib dimiliki di dalam rumah kita sendiri. Berikut ini adalah beberapa jenis alat-alat kedokteran yang sering dipergunakan serta fungsi pentingnya.
Stetoskop
Stetoskop adalah salah satu alat yang sudah menjadi simbol dari profesi kedokteran. Wajib bagi seorang dokter untuk memiliki alat kedokteran ini. Fungsi dari stetoskop ini adalah untuk mendengarkan detak jantung, suara usus, dan lain sebagainya. Dengan kemampuannya ini, Stetoskop dapat digunakan pula untuk mengetahui kerja paru-paru dan juga untuk mengukur tekanan darah dengan mendengarkan denyut nadi.
Endoscopy
Endoscopy adalah salah satu alat kedokteran yang memiliki fungsi untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada alat-alat pencernaan bagian atas dan juga tenggorokan.
Colonoscopy
Colonoscopy adalah alat kedokteran yang fungsinya untuk mengetahui kondisi saluran pencernaan bagian bawah. Bagian tersebut dimulai dari rectum, anus sampai dengan usus pada bagian bawah.
Tensimeter
Alat kedokteran ini dipergunakan untuk mengukur tensi atau tekanan darah. Dipergunakan untuk pemeriksaan pasien hipertensi, anemia, dan lain sebagainya. Ada dua jenis tensimeter yaitu tensimeter air raksa dan tensimeter digital.
Tensimeter air raksa di luar negeri saat ini sudah dilarang untuk digunakan lagi karena bahaya dari air raksanya jika tensimeter tersebut pecah. Tensimeter digital sendiri lebih canggih dan praktis dipergunakan, namun harganya memang lebih mahal dibandingkan dengan yang konvensional.
Termometer
Termometer adalah alat kedokteran yang dipergunakan untuk mengukur suhu tubuh. Ada dua jenis termometer yaitu termometer raksa dan digital. Perbedaannya terletak pada alat pengukurnya.
Untuk termometer digital, jika suhu tubuh sudah di dapat maka alat tersebut akan mengeluarkan bunyi dengan sendirinya sedangkan termometer raksa sendiri deteksinya memakan waktu yang lama, sehingga kurang efisien untuk dipergunakan. Ini salah satu alat yang wajib dimiliki dan tersimpan di kotak P3K Anda.
CT-Scan
CT- singkatan dari Computed Temography sedangkan Scan adalah foto. Sehingga fungsi dari alat ini tiada lain adalah untuk menghasilkan foto bagian-bagian dalam dari tubuh dengan lebih lengkap dan akurat. Hal ini dikarenakan foto yang dihasilkan dari CT-Scan ini merupakan foto (gambar) bagian dalam tubuh berupa irisan.
X-Ray
Orang lebih mengenal alat kedokteran ini dengan sebutan Rontgen. Alat ini dipergunakan untuk mengetahui bagian dalam khususnya paru-paru. X-ray menjalankan fungsi kerjanya dengan penggunaan sinar radiasi.
Laparoscopy
Alat kedokteran ini adalah alat yang berfungsi untuk pembersihan darah. Selain itu, laparoscopy juga dipergunakan untuk melakukan inseminasi.
Alat Cek Darah
Alat cek darah biasanya memiliki tiga fungsi dalam satu alat. Selain untuk mengecek kadar gula darah, juga dapat digunakan untuk mengecek asam urat dan kolesterol dalam darah. Dipergunakan pada pemeriksaan penyakit kolesterol, asam urat, diabetes, dan lain sebagainya.
Ultrasonography (USG)
USG sering dipergunakan untuk melihat perkembangan janin dalam tubuh ibu hamil, untuk mengecek adanya penyakit lain dalam tubuh seperti kanker, miom, dan lain sebagainya.
Elektrokardiografi (ECG)
Elektrokardiografi adalah alat kedokteran yang fungsinya untuk merekam aktivitas elektro atau kelistrikan yang terjadi di dalam jantung. Hasilnya dapat terlihat pada elektrodiagram. Biasanya dipergunakan pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan fungsi dari jantung.

 Alat2 kesehatan
1.Tensi meter: Alat untuk mengekur tekanan darah
2.Termometer: Alat untuk mengukur suhu tubuh
3.Stateskop: Alat untuk mendengar suara/bunyi dalam tubuh
4.Korentang: Alat untuk mengambil alat-alat steril
5.Gunting Jarungan besar: Gunting untuk memotong jaringan yang sudahmati
6.Arteri klem anatomis: alat untuk menjepit arteri
7.Arteri klem cerugis: alat untuk menjepit arteri
8.Gunting perban : alat untuk menggunting perban
9.Pinset cerugis: alat untuk mengambil kasa
10.Pinset anatomis: alat untuk mengambil kasa
11.Pisau bisturi dan gagang bisturi: pisau untuk membedah
12.Tong spatel: alat untuk menarik lidah
13.Garbu tala: alat untuk mngetahui pendengaran
14.Nal heating: jarum untuk menjahit jaringan / kulit
15.Gudel: alat untuk menopang mulut pada pasien yangkoma
16.Spuid qirserin: alat untuk huknah rendah
17.Standard korentang: tempat untuk meletakkan korentang
18.Monoral: alat untuk mendengarkan DJJ
19.Kasa: sejenis kain tipis seperti perban untuk menutupiluka
20.Vial: obat injeksi dapat beberapa kali pakai
21.Waskom: tempat untuk mengisi air
22.Kom kasa: tempat untuk menaruh kasa
23.Kom betadine: tempat untuk manaruh betadine
24.Kom sputum: tempat untuk mengisi sputum/dahak
25.Kom kasa steril: tempat untuk kasa yang steril

Penggolongan alat kesehatan bisa dibagi menurut :
1.Fungsinya :
   A.PERALATAN MEDIS : Instrumen dengan perlengapan, misalnya – RAY- UTENSILIEN , MISAL :       CATHETER , URINAL
   B. PERALATAN NON MEDIS , misal LAUNDRY , GENERATOR
2.SIFAT PEMAKAIANNYA :
   A.PERALATAN HABIS DIPAKAI ( CONSUMABLE )
   B.PERALATAN yang dapat dipakaiterus menerus.
3.KEGUNAANNYA : misal PERALATAN BEDAH , GIGI , THT , ORTHOPEDI, DLL.
4.Umur peralatan :
    A. Tidak perlu pemeliharaan atau 1x pakai atau yang habis terpakai atau yang mempunyai “unit cost “ renda seperti alat suntik,picet,gunting,selimut.
   B. Alat dengan waktu penyusutan kuran dari 5 th seperti peralatan laboratorium,ruan bedah. 
   C . Alat berat dengan waktu penyusutan lebih dari 5 th  atau dikaitkan dengan bangunan tempat alat, misal : xray, alat sterilisasi,pencucian.
5. Macam dan bentuknya alat kecil, jarum, alat gigi, alat THTB, alat perlengkapanrumah sakit, autoclave, meja operasi, lampu operasi, unit perlengkapan gigic, alat laboratorium, reagend, alat perlengkapan radiologi. Nuklir. 
6. Katalog pabrik alat
     A. DARI SMIC – RRC : - INSTRUMEN GIGI-INSTRUMEN NTUK AKUPUNKTUR-INSTRUMEN DIAGNOSTIK -INSTRUMEN THT.
    B. DARI AESCULAP - JERMAN :AA : UNTUK KEPERLUAN AUTOPSY ANATOMYAB : MICROSCOPY.

-Alat kesehatan (Tempat tidur pasien, Blender obat, USG, Defibrrillator dll)
-Phantom peraga  (Phantom Persalinan, Phantom IUD, Phantom bayi, Phantom gigi dll)
-Laboratorium (Reagent, Rapid test, Gelas ukur, Golongan darah, Widal, dll)

Berikut ini adalah alat - alat kesehatan yang bisa kita dapatkan di sekitar kita:

# ALAT PENGUKUR TEKANAN DARAH
Alat pengukur tekanan darah atau yang biasa dikenal dengan tensimeter merupakan alat kesehatan basic yang harus dimiliki bukan hanya oleh dokter tapi juga terkadang rumah tangga yang peduli dengan kesehatan pasti selalu menyediakan alat ini di rumah. Bila dulu untuk mengukur tekanan darah menggunakan alat manual, maka saat ini sudah terdapat tensimeter berbentuk digital yang hasilnya lebih akuran dan cara penggunaannya lebih praktis.

# STETHOSCOPE
Ini juga merupakan alat kesehatan yang mutlak harus dimiliki oleh dokter dan tenaga kesehatan yang lain. Alat ini digunakan untuk mendengarkan bunyi yang timbul dari dalam rongga tubuh  yang akhirnya digunakan sebagai dasar untuk mempelajari serta mendeteksi penyakit pasien.
# HEAD BAND, HEAD LAMP, HEAD MIRROR
Fungsi dari alat ini adalah untuk memeriksa rongga tenggorokan, rongga telinga, mata, dll. Selain sebagai alat kedokteran, alat ini juga digunakan para pekerja tambang yang berfungsi sebagai penerangan.

# ALAT PENGUKUR GULA DARAH
Biasanya alat kesehatan ini dimiliki oleh keluarga yang anggota keluarganya terkena penyakit Diabetes Melitus atau biasa juga ditemui di pusat - pusat kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, dll. Alat pengukur gula darah terbaru biasanya juga dilengkapi dengan kemampuan untuk mengukur kadar kolesterol dan juga asam urat.






















Minggu, 07 April 2013

Perkembangan IPTEK Didunia Kesehatan


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan karena :
1. Masih terbatasnya orang indonesia yang mendapat pendidikan barat terutama pendidikan tinggi.
2. Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang ada di Indonesia untuk melakukan ahli teknologi.
3. Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia itu sendiri,ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai berkembang dimana ditandai dangan adanya perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian seperti lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan juga badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT).
Realita yang memprihatinkan itu bukan dilihat dari prestasi beberapa bidang IPTEK yang telah di capai seperti temuan aplikasi teknologi DNA, temuan bibit padi unggul, temuan vector medan laju percepatan gerak lempeng teknologi, rancangan banunan pesawat remotely pilotely piloted vehicle, memperoleh penghargaan internasional fellowship L’oreal-unesco for woman in science, mendapat medali emas pada internasiaonal exhibition of invention new techninique and peroduct memperoleh the first to nobel prize di bidang fisika tingkat SMA , hingga temuan nutrisi baru yang di sebut saputra, yang memang semua itu perlu di syukuri . Tetapi keprihatinan itu muncul pergerakan dampak perkembangan IPTEK itu memang tidak segaris lurus dangan pencipta kesejahteraan masyarakat dalam rangka kebijakan IPTEK secara nasional,


B. TUJUAN PENULISAN
Stabilitas keamanan dunia dapat tercapai setelah Perang Dingin. Pada masa-masa ini, dunia tidak lagi dihadapkan pada kekhawatiran meletusnya Perang Dunia III serta kerusuhan yang menggoncangkan jagat bumi, sehingga manusia bebas berkarya. Keadaan seperti inilah yang harus dimanfaatkan untuk melakukan percobaan-percobaan dan penemuan teknologi mutakhir. Salah satunya dalam bidang kesehatan yang terus muncul sejuta permasalahan yang wajib diselesaikan. Masih banyak jenis penyakit tanpa obat penawar maupun alat pendeteksinya.

C. RUMUSAN MASALAH
Dalam mendengar tentang perkembangan kesehatan setelah Perang Dunia II, ada beberapa hal yang kiranya perlu dibahas, antara lain :
• Apa bukti perkembangan dari bidang kesehatan?
• Siapa saja penemu peralatan medis pada waktu itu?
• Bagaimana sejarah penemuan alat-alat medis tersebut?
• Apa saja jenis penyakit baru yang berhasil ditemukan?
• Bagaimanakah penyakit-penyakit itu?

BAB II
PEMBAHASAN
• Bentuk Perkembangan IPTEK Bidang Kesehatan
Pengetahuan bidang kedokteran berkembang pesat pada abad ke-20, khususnya setelah selesainya Perang Dunia II. Salah satu bentuk dari perkembangan itu yakni dengan ditemukannya beberapa peralatan medis. Hal ini merupakan awal dari teknologi yang semakin canggih hingga saat ini.
Seorang insinyur Amerika Wilson Greatbatch sedang mengerjakan sebuah alat yang merekam detak jantung yang tak beraturan, ketika memasukkan jenis resistor yang salah ke dalam temuannya. Sirkuit tersebut berdenyut, lalu diam, lalu berdenyut lagi, yang mengarahkan Greatbatch untuk membandingkannya dengan denyut jantung manusia dan jadilah dia menemukan alat pacu jantung pertama di dunia yang bisa ditanamkan dalam tubuh pasien. Sebelum versi yang bisa ditanam digunakan pada manusia dari tahun 1960 dan seterusnya, alat pacu jantung bersifat eksternal yang ditemukan oleh Paul Zoll pada tahun 1952. Ukurannya kurang lebih sama dengan sebuah televisi dan mengirimkan aliran listrik ke dalam tubuh pasien yang sering membuat kulit terbakar. Greatbatch juga meneruskan membuat baterai lithium-iodide untuk menjalankan alat pacu jantung buatannya. Meskipun demikian, menurut data resmi WTO penyakit jantung masih menempati peringkat pertama penyebab kematian di dunia.
Sejak akhir abad ke-19, para dokter telah menggunakan peralatan untuk melihat bagian dalam telinga pasien serta berbagai tempat tersembunyi lainnya. Peralatan endoskoi modern yang lebih fleksibel pertama kali dibuat oleh Basil Hirschovitz pada tahun 1957 menggunakan serat optik untuk mencapai bagian yang lebih dalam dengan lebih nyaman. Peralatan ini dapat lebih tepat mendiagnosa adanya penyakit atau ketidakberesan dalam tubuh manusia.
Sinar X ditemukan pada tahun 1895 oleh seorang Jerman bernama Wilhelm Conrad Rontgen. Gambar sinar X pertama yang diambil oleh Rontgen adalah gambar tangan istrinya, Albert von Kolliker. Kemudian pada tahun 1972, Godfrey Hounsfield berhasil membuat sebuah scanner yang menggunakan sinar x dengan intensitas lemah untuk menghasilkan suatu gambar daignosa. Scanner ini lebih aman daripada sinar x dan pada saat ini penggunaannya meningkat.
Perkembangan dunia kedokteran pada abad ke-20 juga ditandai denagn penemuan berbagai macam penyakit baru yang belum dikenal sebelumnya. Namun kadangkala penemuan sebuah penyakit baru tidak diimbangi dengan penemuan obat atau sistem penyembuhannya. Di antara penyakit-penyakit tersebut yang sempat menjadi isu global adalah :
1. AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV, atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak. Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana. Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.
Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya. Kadang-kadang hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).
AIDS pertama kali dilaporkan pada tanggal 5 Juni 1981, ketika Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat mencatat adanya Pneumonia pneumosistis (sekarang masih diklasifikasikan sebagai PCP tetapi diketahui disebabkan oleh Pneumocystis jirovecii) pada lima laki-laki homoseksual di Los Angeles.
Dua spesies HIV yang diketahui menginfeksi manusia adalah HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 lebih mematikan dan lebih mudah masuk kedalam tubuh. HIV-1 adalah sumber dari mayoritas infeksi HIV di dunia, sementara HIV-2 sulit dimasukan dan kebanyakan berada di Afrika Barat. Baik HIV-1 dan HIV-2 berasal dari primata. Asal HIV-1 berasal dari simpanse Pan troglodytes troglodytes yang ditemukan di Kamerun selatan. HIV-2 berasal dari Sooty Mangabey (Cercocebus atys), monyet dari Guinea Bissau, Gabon, dan Kamerun.
Banyak ahli berpendapat bahwa HIV masuk ke dalam tubuh manusia akibat kontak dengan primata lainnya, contohnya selama berburu atau pemotongan daging. Teori yang lebih kontroversial yang dikenal dengan nama hipotesis OPV AIDS, menyatakan bahwa epidemik AIDS dimulai pada akhir tahun 1950-an di Kongo Belgia sebagai akibat dari penelitian Hilary Koprowski terhadap vaksin polio. Namun demikian, komunitas ilmiah umumnya berpendapat bahwa skenario tersebut tidak didukung oleh bukti-bukti yang ada. Hari AIDS sedunia diperingati setiap 1 Desember untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.
2. Antraks
Panyakit antraks yang disebut juga sebagai radang limpa, radang kura, miltbrand, miltvuur, splenic fever adalah zoonosis yang akut, umumnya bersifat sepsis dan fatal.
Penyebab penyakit adalah Bacillus anthracis yang berben¬tuk batang dengan ujung persegi dan tajam, berpasang-pasangan ataupun berantai. Basilus ini bersifat aerob, Gram positif, tidak motil, berkapsul, tahan asam dan membentuk spora. Spora antraks ini akan terbentuk bila O2 berlebihan dan dapat bertahan di lingkungan selama 25 sampai 30 tahun. Selain itu, penyebab penyakit ini tahan pembekuan cepat pada -72 °C, tahan desinfektan dan panas. Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan.
Antraks biasa ditularkan kepada manusia karena disebabkan pengeksposan pekerjaan kepada hewan yang sakit atau hasil ternakan seperti kulit dan daging, atau memakan daging hewan yang tertular antraks. Selain itu, penularan juga dapat terjadi bila seseorang menghirup spora dari produk hewan yang sakit, misalnya kulit atau bulu yang dikeringkan. Meskipun begitu, hingga kini belum ada kasus manusia tertular melalui sentuhan atau kontak dengan orang yang mengidap antraks.
Penyakit ini telah dikenal manusia sejak ribuan tahun yang lalu dan kejadian pada manusia sejak zaman Romawi telah diketahui penyebabnya yaitu karena konsumsi daging dari hewan yang terkena serangan penyakit antraks. Di Indonesia penyakit ini merupakan zoonosis penting kedua setelah rabies dan telah diketahui adanya sejak tahun 1884 di Teluk¬betung (nama sekarang: Bandarlampung).
Antraks dilaporkan terjadi di hampir seluruh dunia baik di negara maju maupun berkembang seperti di Inggris, Perancis, Jerman, Siberia, Iran, Tibet, Cina, India, Arabia, Amerika Selatan, beberapa negara Afrika, Australia, Jepang dan Indonesia.
3. Flu Burung
Flu burung (avian influenza) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkit burung dan mamalia. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus influensa tipe A memiliki beberapa subtype yang dicirikan dari adnya Hemagglutinin (H) dan Neuramidase (N). Ada 9 variasi H dan 14 varian N. Virus flu burung yang sedang berjangkit saat ini adalah subtype H5N1 yang memiliki waktu inkubasi selama 3-5 hari.
Sebenarnya kasus flu burung telah muncul sejak tahun 1878 di Italia, dimana pada saat itu banyak ditemukan unggas yang mati mendadak. Namun penyebab matinya unggas tersebut baru diketahui pada tahun 1955 yang ternyata adalah virus influenza. Pada awalnya virus ini dikenal tidak berbahaya karena tidak dapat menyerang spesies lain termasuk manusia karena perbedaan jenis reseptor virus, namun setelah ditemukan bahwa flu yang menyerang unggas ini juga menyerang 2 anak laki-laki pada tahun 1997 di Hongkong dan menyebar ke seluruh Asia, serentak kasus flu burung menjadi pandemik yang mengkhawatirkan semua pihak di dunia.
Tiongkok, lagi-lagi ditunjuk sebagai Negara tempat asal muasal dimana virus yang menyerang unggas ini dapat bermutasi menyerang manusia. Propinsi Guandong diketahui merupakan sumber asal timbulnya keturunan virus Flu burung paling ganas yang kemudian menyebar secara internasional. Penemuan ini dihasilkan dari penelitian yang mencari rentetan genetik virus yang disimpan dalam Bank gen, sebuah akses umum yang menyimpan sumber data informasi genetika. Dari hasi kerangka model pohon, diketahui virus dari Tiongkok merupakan versi dasar virus yang diteliti dan diambil dari beberapa kasus flu burung di seluruh dunia. Besarnya peternakan unggas di Tiongkok dan minimnya pengetahuan serta kedekatan jarak antara tempat tinggal peternak dan kandang menjadi salah satu faktor yang memicu cepatnya mutasi dan penyebaran virus ini.
Propinsi lainnya yang diduga menjadi daerah tempat penyebaran virus lain adalah propinsi Qinghai yang berada di sebelah barat laut Tiongkok. Penyebaran virus ini sangat cepat terutama di Negara-negara sekitar seperti Indochina, India, Asia Tenggara dan juga benua Eropa. Namun di Negara-negara tersebut virus mematikan H5N1 terbukti tidak menyebar kemana-mana dan hanya menjangkiti daerah tersebut.
Virus flu burung dapat dengan mudah tersebar dan untuk wilayah dimana terdapat banyak peternakan unggas resiko terjangkit penyakit ini menjadi lebih besar. Penyebarannya dari Negara satu ke Negara lainnya diketahui disebarkan oleh migrasi burung liar dimana virus berpindah dari tetesan sekresi burung yang terinfeksi yang mengenai peternakan unggas komersial dan juga lingkungan disekitarnya. Resikonya menjadi lebih besar bilamana peternakan tersebut berada di alam terbuka dimana burung liar atau unggas domestik dapat dengan mudah bergabung dan mencemari sumber air/makanan dengan tetesan sekresi yang terinfeksi virus flu burung. Selain itu pasar burung yang becek serta kondisi sanitasi yang tidak baik dapat menjadi kondisi yang pas untuk penyebaran penyakit.
Virus yang hidup dalam tubuh burung yang terinfeksi dikeluarkan dalam jumlah yang besar lewat tetesan sekresi burung yang dapat mencemari debu dan tanah tempat mereka singgah atau tinggal. Virus itu kemudian berterbangan di udara dan dihirup oleh burung lain sehingga menyebabkan burung tersebut terinfeksi. Virus ini juga dapat terbawa oleh kaki dan badan hewan serta tubuh serangga yang berfungsi sebagai perantara penyebaran.
Tikus dan lalat serta hewan yang tinggal di tempat yang kotor merupakan vector mekanis utama penyebaran virus flu burung. Pada manusia, virus dapat disebarkan saat manusia bersentuhan dengan sekresi burung yang terinfeksi. Virus dapat menempel di peralatan, kendaraan, pakan dan kandang serta pakaian yang nantinya berpindah dari satu lahan peternakan ke yang lain. Virus yang menempel ini dapat menginfeksi manusia saat tidak sengaja menghirup atau tertelan ke dalam tubuh.
Virus ini juga masih dapat hidup dalam daging unggas yang tidak dimasak dengan benar dan menginfeksi manusia kala memakan daging yang mengandung virus tersebut. Virus flu burung dapat hidup pada suhu dingin, dan kotoran yang terkontaminasi selama 3 bulan. Virus dapat bertahan dalam air selama 4 hari dengan suhu 22 derajat celcius dan lebih dari 30 hari di suhu 0 derajat. Dalam 1 gram kotoran yang terkontaminasi, terdapat virus yang dapat menyerang 1 juta burung.
Flu burung menyebar dari satu Negara ke Negara lainnya melalui perdagangan hewan ternak yang masih hidup, migrasi burung dan burung air. Infeksi virus yang dibawa oleh mereka hanya menyebabkan pengaruh yang kecil bagi tubuh mereka tapi dapat dengan mudah ditularkan melalui tetesan sekresi sekali saja dalam penerbangan yang sangat jauh.
Di Indonesia, pada rentang jarak antara bulan Oktober 2003 hingga Februari 2005, virus flu burung telah merenggut nyawa 60 orang dan mematikan 14,7 juta ekor ayam. Penyebarannya di Indonesia ditengarai diawali dari kabupaten Indramayu dimana di kabupaten tersebut kerap menjadi lalu lintas migrasi jutaan burung terutama saat perpindahan musim. Kepulauan rakit, yaitu pulau Rakit Utara, Pulau Gosong, dan Pulau Rakit Selatan adalah tempat beristirahatnya burung-burung dari Australia dan Eropa yang bermigrasi.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan perut. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis. Penanganan medis msupun pemberian obat dilakukan oleh petugas medis yang berwenang. Obat-obatan yang biasa diberikan adalah penurun panas dan anti virus. Di antara anti virus yang dapat digunakan adalah jenis yang menghambat replikasi dari neuramiadase (neuramidasi inhibitor), antara lain Ostamivir (Tamiflu) dan Zanamivir. Masing-masing dari anti virus tersebut memiliki efek samping dan perlu diberikan dalam waktu tertentu sehingga diperlukan opini dokter.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
• Abad ke-20 dikatakakan sebagai abad teknologi. Sebutan ini muncul karena kemajuan teknologi secara pesat dan nyaris tak pernah terpikirkan pada abad-abad sebelumnya. Berkembangnya teknologi ini khususnya terjadi setelah berakhirnya Perang Dunia II.
• Perkembangan teknologi di bidang kesehatan ditandai dengan inovasi peralatan medis serta ditemukannya berbagai jenis penyakit baru.
B. SARAN
Berbagai perkembangan yang terjadi di dunia akan membawa dampak yang luas terhadap sistem kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia tanpa terkecuali Indonesia. Agar tidak mengubah tujuan utama dari pengembangan teknologi hendaknya masyarakat tidak terlalu tergantung pada teknologi. Akan tetapi, juga tidak meninggalkan terlalu jauh. Menggunakan seperlunya sebatas kemampuan diri masing-masing. Dalam dunia kesehatan, banyak “pekerjaan rumah” yang perlu dievaluasi. Untuk itu, akan lebih baik bila teknologi yang ada dijaga dan perlu dikembangkan lebih baik lagi.

Kamis, 04 April 2013


PENYAKIT SIFILIS

Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum. Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).
Tahap Klinis
Merupakan penyakit menular seksual yang ditandai dengan fase aktif dan diikuti dengan fase laten.
1. [[Masa inkubasi : masa inkubasi terjadi selama 2-6 minggu. Setelah masa itu akan timbul lesi primer disertai dengan pembesaran kelenjar getah bening (Limfadenopati) regional.
2. Tahap sekunder : ditandai dengan lesi kulit secara general atau menyeluruh dan limfadenopati yang juga general.
3. Tahap laten : tahap ini terjadi selama beberapa tahun atau dekade.
4. Tahap tersier : tahap ini terjadi pada 1/3 kasus yang tidak ditangani. Gejala yang timbul yaitu destruksi kulit, muskuloskelet, dan lesi parenkima, aortitis, dan kelainan saraf.

Epidemiologi

Di Amerika Serikat, dilaporkan sekitar 36.000 kasus sifilis tiap tahunnya, dan angka sebenarnya diperkiran lebih tinggi. Sekitar tiga per lima kasus terjadi kepada lelaki.

Manifestasi Klinis

a. Sifilis Primer
Lesi primer pada sifilis berupa chancroid atau chancre yang ditemukan pada penis pada pria, untuk wanita chancre yang timbul biasanya multipel dan ditemukan pada vagina atau serviks uterus. Chancre diawali dengan bentuk kecil, padat, papule, yang kemudian membesar secara perlahan membentuk lesi yang tidak nyeri, berbatas tegas, jernih, dan dasar yang lembab.

b. Sifilis sekunder
Pada tahap sekunder, gejala sudah mulai menyerang kulit secara general, lesi kulit biasanya tersebar secara simetris, bisa berbentuk makulopapular, scale, atau pustular. Paling banyak timbul di telapak tangan dan kaki. Bila ditemukan di area yang lembab seperti anogenital atau selangkangan, paha, atau ketiak, dan tersebar secara luas dan menonjol dinamakan kondiloma lata.
c. Sifilis tersier
Tahap ini terjadi pada 1/3 kasus yang tidak ditangani, biasanya 5 tahun setelah periode laten. Fase ini dibagi menjadi 3 kategori yaitu sifilis kardiovaskular, neurosifilis, dan sifilis tersier jinak.

Klasifikasi

Klasifikasi berdasarkan penyebaran penyakit yaitu :
1. Sifilis didapat (acquired syphilis) : penyebaran yang terjadi akibat kontak seksual langsung, transfusi darah atau kontak dengan jaringan yang terinfeksi.
2. Sifilis congenital (congenital syphilis) : sifilis yang terjadi akibat infeksi Treponema yang berasal dari ibu yang terinfeksi sifilis primer atau sekunder, jarang infeksi laten. Infeksi dapat terjadi pada tahap atau usia kehamilan manapun.

Diagnosis

a. Mendeteksi Treponema pallidum
- dark-field microscope
- fluorescent antibody
b. Pemeriksaan serologi
- VDRL (Venereal Disease Research Laboratory)
- RPR (rapid plasma regain)
- Western blot
- rapid test [4]
Manajemen Terapi

1. Sifilis Didapat :
Pemberian penisilin G Benzhatine atau Procaine, bisa peroral atau parenteral, tergantung keadaan pasien.
2. Sifilis Kongenital : Penisilin G.
Dosis pada bayi, orang dewasa, dan ibu hamil tentunya berbeda. Dibutuhkan pengontrolan yang berbeda pula.

Pencegahan

1. Tidak melakukan seks bebas, praktikan seks monogami dengan aman bersama pasangan
2. Memakai kondom mengurangi risiko terinfeksi sifilis.
3. Setiap ibu hamil harus di tes sifilis, agar bila terinfeksi dapat diterapi sesegera mungkin, dan tidak menginfeksi bayinya.
4. Hindari kontak dengan jaringan yang terpapar langsung atau dengan cairan tubuh. [5]

Ciri-ciri
Kuman penyebabnya disebut Treponema pallidum. Masa tanpa gejala berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu. Kemudian timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks. Gejala ini akan hilang dengan sendirinya dan seringkali penderita tidak memperhatikan hal ini.


Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa-apa, atau disebut masa laten. Setelah 5-10 tahun penyakit sifilis akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental.
Ciri Pada Wanita dan PriaNamun demikian bagaimana penyakit sifilis ini sesungguhnya? Mungkin sedikit uraian berikut ini bisa membantu Anda.


Sifilis atau yang disebut dengan ‘raja singa’ disebabkan oleh sejenis bakteri yang bernama treponema pallidum. Bakteri yang berasal dari famili spirochaetaceae ini, memiliki ukuran yang sangat kecil dan dapat hidup hampir di seluruh bagian tubuh. Spirochaeta penyebab sifilis dapat ditularkan dari satu orang ke orang yang lain melalui hubungan genito-genital (kelamin-kelamin) maupun oro-genital (seks oral). Infeksi ini juga dapat ditularkan oleh seorang ibu kepada bayinya selama masa kehamilan. Anda tidak dapat tertular oleh sifilis dari handuk, pegangan pintu atau tempat duduk WC.

Obat Mengobati Penyakit Sifilis 3 Hari Sembuh

Apa Itu Penyakit Sipilis?

Penyakit Sipilis adalah sejenis penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri spirochaeta pallida yang sekarang lazim disebut treponema pallidum. Bakteri ini berbentuk spiral berwarna putih dan lekas mati diluar tubuh manusia. Penularannya sebagaian besar terjadi melalui hubungan kelamin.

Penyebab Penyakit Sipilis
Penyakit sipilis raja singa merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum. Penyakit ini bisa menular melalui hubungan seksual, baik vaginal, rektum, anal, maupun oral. Sifilis tidak menular melalui peralatan makan, tempat dudukan toilet, knop pintu, kolam renang, dan tukar-menukar pakaian.

Gejala Penyakit Sipilis
Gejala penyakit Sipilis berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu. Kemudian timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks. Gejala ini akan hilang dengan sendirinya dan seringkali penderita tidak memperhatikan hal ini.
Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa-apa, atau disebut masa laten. Setelah 5-10 tahun penyakit sifilis akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental.

Gejala Penyakit Sipilis Pada Wanita
mengenali gejala yang mungkin terjadi pada wanita, yang terurai dalam empat stadium berbeda.
Stadium satu. Stadium ini ditandai oleh munculnya luka yang kemerahan dan basah di daerah vagina, poros usus atau mulut. Luka ini disebut dengan chancre, dan muncul di tempat spirochaeta masuk ke tubuh seseorang untuk pertama kalinya. Pembengkakan kelenjar getah bening juga ditemukan selama stadium ini. Setelah beberapa minggu, chancre tersebut akan menghilang. Stadium ini merupakan stadium yang sangat menular.
Stadium dua. Kalau sifilis stadium satu tidak diobati, biasanya para penderita akan mengalami ruam, khususnya di telapak kaki dan tangan. Mereka juga dapat menemukan adanya luka-luka di bibir, mulut, tenggorokan, vagina dan dubur. Gejala-gejala yang mirip dengan flu, seperti demam dan pegal-pegal, mungkin juga dialami pada stadium ini. Stadium ini biasanya berlangsung selama satu sampai dua minggu.
Stadium tiga. Kalau sifilis stadium dua masih juga belum diobati, para penderitanya akan mengalami apa yang disebut dengan sifilis laten. Hal ini berarti bahwa semua gejala penyakit akan menghilang, namun penyakit tersebut sesungguhnya masih bersarang dalam tubuh, dan bakteri penyebabnya pun masih bergerak di seluruh tubuh. Sifilis laten ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun lamanya.
Stadium empat. Penyakit ini akhirnya dikenal sebagai sifilis tersier. Pada stadium ini, spirochaeta telah menyebar ke seluruh tubuh dan dapat merusak otak, jantung, batang otak dan tulang.

Gejala Penyakit Sipilis Pada Pria
Sedangkan pada lelaki yang telah tertular oleh sifilis memiliki gejala-gejala yang mirip dengan apa yang dialami oleh seorang penderita wanita. Perbedaan utamanya ialah bahwa pada tahap pertama, chancre tersebut akan muncul di daerah penis. Dan pada tahap kedua, akan muncul luka-luka di daerah penis, mulut, tenggorokan dan dubur.
Orang yang telah tertular oleh spirochaeta penyebab sifilis dapat menemukan adanya chancre setelah tiga hari – tiga bulan bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh. Kalau sifilis stadium satu ini tidak diobati, tahap kedua penyakit ini dapat muncul kapan saja, mulai dari tiga sampai enam minggu setelah timbulnya chancre.

Pantangan Makanan Untuk Penyakit Sipilis
Tidak ada makanan pantangan untuk penyakit sipilis/ raja singa. Namun, penderita penyakit ini sangat disarankan segera mendapatkan obat penyakit sipilis/ raja singa.