Rabu, 08 Mei 2013

3. Keperawatan Anak


KEPERAWATAN ANAK

PENGERTIAN ANAK
Menurut  UU RI No. IV th 1979 ttg kesejahteraan anak, disebutkan bahwa anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah Sedangkan menurut UU RI No. I th 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa anak  yang sah adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah.
Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian anak adalah seseorang yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah.

KEDUDUKAN ANAK DI INDONESIA
Di Indonesia anak dipandang sebagai pewaris keluarga, yaitu penerus keluarga yang kelak akan melanjutkan nilai – nilai dari keluarga serta  dianggap sebagai seseorang yang bisa memberikan perawatan dan perlindungan ketika kedua orang tua sudah berada pada tahap lanjut usia ( jaminan hari tua  ) . Anak masih dianggap sebagai  sumber tenaga murah yang dapat membantu ekonomi keluarga. Keberadaan anak  dididik menjadi pribadi yang mandiri

FILOSOFI  KEPERAWATAN ANAK
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak harus memahami bahwa semua asuhan Keperawatan anak  harus berpusat pada keluarga ( family center care ) dan mencegah terjadinya trauma ( atraumatik care )
Family center care  ( perawatan berfokus  pada keluarga ) merupakan  unsur penting dalam perawatan anak karena  anak merupakan bagian dari anggota keluarga, sehingga kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga., Untuk itu keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak yang dapat mempengaruhi status kesehatan anak
Sedangkan maksud dari atraumatic care adalah semua tindakan keperawatan yang ditujukan kepada anak tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga dengan memperhatikan dampak dari setiap tindakan yg diberikan. Prinsip dari  atraumatic care adalah menurunkan dan mencegah dampak perpisahan dari keluarga, meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak, mencegah dan mengurangi cedera      ( injury ) dan nyeri ( dampak psikologis ), tidak melakukan kekerasan pada anak dan modifikasi lingkungan fisik

PRINSIP KEPERAWATAN ANAK
Dalam keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip keperawatan anak adalah :
a.       Anak bukan miniatur orang dewasa
b.      Anak sebagai individu unik & mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangan
c.       Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan & peningkatan derajat kesh, bukan mengobati anak sakit
d.      Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan askep anak
e.       Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak & keluarga untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi & meningkatkan kesejahteran dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan moral ( etik ) & aspek hukum ( legal )
f.       Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk meningkatkan maturasi / kematangan
g.      Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan

PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK
 
a.       Manusia ( Anak )
Anak baik sebagai individu maupun bagian dari keluarga merupakan salah satu sasaran dalam pelayanan keperawatan. Untuk dapat memberikan pelayanan keperawatan yang tepat sesuai dengan masa tumbuh kembangnya, anak di kelompokkan berdasarkan masa tumbuh kembangnya yaitu
1.      Bayi                             : 0 – 1 th
2.      Toddler                       : 1 – 2,5 th
3.      Pra Sekolah                 : 2,5 – 5 th
4.      Sekolah                       : 5 – 11 th
5.      Remaja                        : 11 – 18 th
 Terdapat perbedaan dalam memberikan pelayanan keperawatan antara orang dewasa dan anak sebagai sasarannya. Perbedaan itu dapat dilihat dari struktur fisik, dimana secara fisik anak memiliki organ yang belum matur sepenuhnya. Sebagai contoh bahwa komposisi tulang pada anak lebih banyak berupa tulang rawan, sedangkan pada orang dewasa sudah berupa tulang keras.
Proses fisiologis juga mengalami perbedaan, kemampuan anak dalam membentuk zat penangkal anti peradarangan belum sempurna sehingga daya tahan tubuhnya masih rentan dan mudah terserang penyakit. Pada aspek kognitif,  kemampuan berfikir anak  serta tanggapan terhadap pengalaman masa lalu sangat berbeda dari orang dewasa, pengalaman yang tidak menyenangkan selama di rawat akan di rekam sebagai suatu trauma, sehingga pelayanan keperawatan harus meminimalisasi dampak traumatis anak.

b.      Konsep Sehat Sakit
      Menurut WHO, sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik, mental, sosial, dan tidak semata-mata hanya bebas dari penyakit atau cacad. Konsep sehat & sakit merupakan suatu spektrum yang lebar & setiap waktu kesehatan seseorang bergeser dalam spektrum sesuai dengan hasil interaksi yang terjadi dengan kekuatan yang mengganggunya

c.       Lingkungan
LIngkungan berpengaruh terhadap terjadinya suatu kondisi sehat maupun sakit serta status kesehatan. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan berupa lingkungan Internal dan lingkungan external . Lingkungan Internal yang mempengaruhi kesehatan seperti tahap perkembangan, latar belakang intelektual, persepsi terhadap fungsi fisik, faktor Emosional, dan spiritual. SEdangkan lingkungan external yang mempengaruhi status kesehatan antara lain keluarga, sosial ekonomi, budaya

d.      Keperawatan
Merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif meliputi biologi, psikologis, social dan spiritual yang ditujukan pada individu, keluarga, masyarakat dan kelompok khusus yang mengutamakan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan dalam kondisi sehat maupun sakit.
Anak sebagai individu maupun salah satu anggota keluarga merupakan sasaran dalam pelayanan keperawatan Sehingga perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan harus memandang anak sebagai individu yang unik yang memiliki kebutuhan tersendiri sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN ANAK
a.       Pemberi perawatan
Merupakan peran utama perawat yaitu memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga,kelompok atau masyarakat sesuai dengan  masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai yang kompleks. Contoh peran perawat sebagai pemberi perawatan adalah peran ketika perawat memenuhi kebutuhan dasar seperti memberi makan, membantu pasien melakukan ambulasi dini.

b.      Sebagai Advocat keluarga
Sebagai client advocate, perawat bertanggung jawab untuk memebantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan daninfo rmasi  yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya. Peran perawat sebagai advocate keluarga dapt ditunjukkan dengan memberikan penjelasan tentang prosedur operasi yang akan di lakukan sebelum  pasien melakukan operasi.

c.        Pendidik
Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan kepada klien, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan lainya. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam keperawatan adalah aspek pendidikan, karena perubahan tingkah laku merupakan salah satu sasaran dari pelayanan keperawatan. Perawat harus bisa berperan sebagai pendidik bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Memberi penyuluhan kesehatan tentang penanganan diare merupakan salah satu contoh peran perawat sebagai pendidik ( health educator )
d.      Konseling
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi ini merupakan dasar dalam perencanaan tindakan keperawatan. Konseling diberikan kepada individu,  keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman masa lalu. Pemecahan masalah difokuskan pada; masalah keperawatan, mengubah perilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi).
e.       Kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain berupaya mengidentfikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat terhadap pelayanan yang diperlukan klien, pemberian dukungan, paduan keahlian dan ketrampilan dari berbagai professional pemberi palayanan kesehatan. Sebagai contoh, perawat berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang tepat pada anak dengan nefrotik syndrome. Perawat berkolaborasi dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat untuk memberikan Antibiotik pada anak yang menderita infeksi

f.       Peneliti
Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu (innovator) dalam ilmu keperawatan karena ia memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap terhadap rangsangan dari lingkunganya. Kegiatan ini dapat diperoleh diperoleh melalui penelitian. Penelitian, pada hakekatnya adalah melakukan evalusai, mengukur kemampuan, menilai, dan mempertimbangkan sejauh mana efektifitas tindakan yang telah diberikan.  Dengan hasil penelitian, perawat dapat mengerakan orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan kebutuhan, perkembangan dan aspirasi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Oleh karena itu perawat dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan memanfaatkan media massa atau media informasi lain dari berbagai sumber. Selain itu perawat perlu melakukan penelitian dalam rangka mengembagkan ilmu keperawatan dan meningkatkan praktek profesi keperawatan.

LINGKUP PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
Menurut, Gartinah, dkk ( 1999), Lingkup praktek keperawatan anak merupakan batasan asuhan keperawatan  yang diberikan pada klien anak usia 28 hari sampai usia  18 th atau BBL ( Bayi Baru Lahir )  sampai usia 12 th. Sedangkan Sularso ( 1993 ) memberikan penjelaskan bahwa asuhan keperawatan anak meliputi   tumbang anak yang mencakup  ASAH ( stimulasi mental ),  ASIH ( Kasih sayang ), ASUH ( pemenuhan kebutuhan fisik )


Asuhan keperawatan khusus kelompok anak usia sekolah
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, bertolak dari latar belakang manusia yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan banyak faktor yang terjadi dan berhubungan dengan masalah kesehatan. Di dalam komunitas masyarakat suatu daerah bila di klasifikasikan berdasarkan kelompok khusus, yang sangat rentan terhadap kondisi kesehatan terganggu adalah kelompok khusus anak usia sekolah.
Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup masyarakat yang sehat dengan melakukan kegiatan keperawatan pada komunitas / masyarakat yang didalamnya terdapat kelompok khusus anak sekolah.
Berdasarkan hasil pengkajian data yang dilakukan di desa Lisabata Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat yang dilakukan pada tanggal 05 februari 2011. Ditemukan sebagian besar anak SD Inpres I dan II Lisabata yang memiliki masalah kebersihan diri (personal hygiene), cukup banyak antara lain 62 murid yang bermasalah pada gigi dengan persentase 86%, 30 murid yang tidak menggosok gigi, dengan persentase 42%, 6 murid yang tidak tidak mencuci tangan sebelum makan dengan persentase 8%, 27 murid yang tidak mencuci kaki sebelum tidur dengan persentase 37 %, 18 murid tidak biasa memakai alas kaki dengan persentase 25 %, 38 murid tidak biasa potong kuku dengan persentase 53% , 6 murid yang mempunyai kebiasaan mandi 1 kali sehari dengan persentase 8 %. Dampak negatif dari prilaku tersebut adalah menimbulkan berbagai penyakit yang terjadi seperti diare, cacingan, dan gatal – gatal. Sehingga perlu untuk ditindak lanjuti dengan pemberian asuhan keperawatan.
Dalam pemberian asuhan keperawatan kepada kelompok khusus (anak usia sekolah) tidak terlepas dari proses keperawatan yang merupakan pendekatan dalam pembuatan asuhan keperawatan dengan langkah – langkah yaitu : Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.
Keberhasilan pembangunan kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor terutama Sumber Daya Manusia (SDM), petugas kesehatan yang akan berperan sebagai pemikir, perencanaan, penggerak, serta pengawas pembangunan kesehatan itu sendiri terutama pemberian asuhan keperawatan.

B. TUJUAN
1. Tujuam Umum
Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar dan ketrampilan khusus yang dimiliki Mahasiswa Akper Kesdam XVI/Pattimura sesuai dengan profesi sehingga hasil yang diharapkan efisien dan optimal dalam memberikan asuhan keperawatan pada kelompok khusus.

2. Tujuan Khusus
Yang ingin dicapai pada praktek kerja lapangan adalah Mahasiswa Akper Kesdam XVI / Pattimura mampu :
a. Melakukan pengkajian pada kelompok khusus anak usia sekolah
b. Menetapkan masalah kesehatan pada kelompok khusus anak usia sekolah
c. Membuat perencanaan tindakan keperawatan yang efektif dan efisien yang akan diberikan untuk mengatasi masalah.
d. Melaksanakan rencana tindakan asuhan kerawatan yang telah disusun
e. Mengevaluasi tindakan asuhan keperawatan yang dilakukan pada anak usia sekolah.

C. RUANG LINGKUP
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka masalah yang dibahas dalam laporan ini adalah asuhan keperawatan kelompok khusus anak usia sekolah dalam upaya mengatasi masalah Kebersihan Diri (personal hygiene), dan pentingnya perawatan diri, serta dampak kesehatan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan anak usia sekolah yakni penyakit diare, cacingan dan gatal – gatal pada kulit di Desa Lisabata Kecamatn Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat.

D. METODE PENULISAN

Didalam penyusunan laporan asuhan keperawatan kelompok khusus anak usia sekolah digunakan metode studi kasus dengan menggunakan proses keperawatan





E. SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penyusunan asuhan keperawatan kelompok khusus ini kelompok menggunakan sistematika penuliusan sebagai berikut :

1. Bagian utama terdiri dari : Halaman Judul, Lembaran Pengesahan, Daftar nama mahasiswa dalam kelompok, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Lampiran.
2. Bagian utama terdiri dari V Bab yaitu :
Bab 1 Pendahuluan yang berisis : Latar Belakang, Tujuan, Ruang Lingkup, Metode Penulisan, Sistimatika Penulisan; Bab II Tinjauan Pustaka; Bab III Asuhan Keperawatan Kelompok khusus anak usia sekolah : Pengkajian, Analisa Data, Masalah Keperawatan, Intervensi Keperawatan, Implementasi Keperawatan, Evaluasi Keperawatan ; Bab IV Pembahasan; Bab V Penutup yang berisi : Kesimpulan, Saran dan Rekomendasi
3. Bagian Penutup terdiri dari : Daftar Pustaka dan Lampiran- lampiran.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Anak Usia Sekolah
1. Pengertian Anak Usia Sekolah
Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai 12 tahun yang masih duduk di sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan sesuai usianya. Anak usia sekolah adalah anak denga usia 7 sampai 15 tahun (termasuk anak cacat) yang menjadi sasaran program wajib belajar pendidikan 9 tahun.(www.gn-ota,or.id).
2. Tahap perkembangan anak usia sekolah
a. Aspek fisik
Kecerdasan perkembangan secara pesat,berpikir makin logis dan kritis fantasis semakin kuat sehingga sering kali terjadi konflik sendiri, penuh dengan cita – cita .
b. Aspek sosial
Mengejar tugas – tugas sekolah bermotivasi untuk belajar, namun masih memiliki kecenderungan untuk kurang hati – hati dan berhati – hati.
c. Aspek kognitif
Anak bermain dalam kelompok dengan aturan kelompok (kerja sama). Anak termotivasi dan mengerti hal – hal sistematik
3. Peran Dan Fungsi Keluarga Bagi Anak Usia Sekolah
Tugas perkembangan dalam anak usia sekolah menurut Duval dam Miller Carter dan Mc Goldrik dalam Friedman (1980) :
1. Mensosialisasikan anak - anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat .
2. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
3. Memenuhi kebutuhan fisik anggota keluarga
B. Konsep Kebersihan diri
Kebersihan diri adalah upaya yang di lakukan untuk menjaga tubuh atau badan agar ada selalu dalam keadaan bersih dan sehat diantaranya : kebersihan gigi dan mulut serta tangan dan kuku .

C. Konsep Perawatan Gigi
1. Menggosok gigi adalah kebersihan gigi dengan menggunakan sikat gigi dan odol gigi .
2. Merawat gigi merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga agar gigi dalam keadaan bersih dan sehat.
3. Fungsi gigi
Gigi primer atau gigi susu berjumlah 20 buah dimana setiap rahang atas dan bawah memiliki 10 buah gigi atau ada 3 jenis gigi, yaitu : gigi seri berjumlah 4 buah, yang berfungsi untuk memotong, gigi taring 2 buah yang berfungsi untuk menahan dan merobek makanan, dan gigi geraham 4 buah yang berfungsi untuk menghancurkan makanan.

4. Manfaat menggosok gigi
a. Agar gigi menjadi bersih dan sehat
b. Mencegah timbulnya gigi karies atau karang gigi, lubang gigi, dan penyakit gigi lainnya
c. Memberi perasaan segar pada gigi
5. Cara Menyikat Gigi
a. Persiapan alat
1) 1 buhah sikat gigi
2) Gelas / gayung berisi air
3) Pasta gigi / odol gigi
b. Cara kerja
1) Mencuci tangan
2) Ambil dan dekatkan peralatan
3) Kaluarkan pasta gigi penuh dan merata pada permukaan sikat gigi
4) Tutup kembali pasta gigi dan letakkan kembali pada tempatnya
5) Mulailah kumur – kumur dengan air
6) Menyikat gigi :
a. Letakkan posisi sikat 45º terhadap gusi
b. Gerakan sikat dari arah gusi kebawah untuk gigi Rahang Atas (seperti mencungkil)
c. Gerakan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah
d. Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta permukaan dalam dan luar gigi dengan cara tersebut.
e. Sikat permukaan kunyah gigi dari arah belakang ke depan.

7) Sikat perbagian gigi minimal 10 kali
8) Berkumur – kumur sampai mulut terasa bersih
9) Bilas mulut dengan air bersih kemudian keringkan dengan handuk
c. Perhatikan
1. Kita harus menggunakan sikat gigi sendiri
2. Menyikat gigi jangan terlalu keras
3. Jangan sampai tertelan air bekas kumur – kumur
4. Gunakan pasta gigi yang mengandung florida
5. Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut


D. Konsep Perawatan tangan dan kuku
1. Pengertian mencuci tangan
Mencuci tangan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tangan dan kuku tetap bersih dan sehat.
2. Tujuan
a. Membersihkan tangan dan kuku dari kotoran agar tetap bersih dan sehat
b. Mencegah penularan penyakit
c. Melatih suatu kebersihan yang baik.
3. Waktu mencuci tangan
Mencuci tangan dilakukan :
a. Apabila tangan kotor
b. Sebelum dan sesudah makan

4. Persiapan
a. Air yang mengalir ( kran, tengki kecil dan baskom )
b. Sabun
c. Air hangat dan gunting kuku
d. Sikat lunak
e. Handuk kecil yang bersih dan kering ( tisu )
5. Pelaksanaan
a. Cara mencuci tangan
1) Membuka kran
2) Membasahi tangan dengan air
3) Tuangkan sabun secukupnya
4) Ratakan dengan kedua telapak tangan
5) Gosok punggung dan sela – sela jari kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
6) Gosok kedua telapak tangan serta sela jari – jari
7) Jarti – jari kedua tangan dari sisi dalam saling mangunci
8) Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya .
9) Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan lakukan sebaliknya
10) Bilas kedua tangan dengan air
11) Keringkan dengan tisu sekali pakai sampai benar – benar kering
12) Gunakan tisu tersebut untuk menutup kran
13) Tangan anda kini sudah bersih
b. Cara memotong kuku
1) rendam kuku dengan air hangat kurang lebih 3 – 5 menit
2) Potong kuku dengan jepitan dari sisi yang satu ke sisi yang lain
3) Setelah memotong kuku, kuku di cuci dengan sabun kemudian di bilas dengan air bersih
4) Di keringkan dengan lap kering

E. Peran Dan Fungsi Perawat
Perawat melakukan perawatan dan konsultasi baik dalam keluarga maupun dalam sekolah pada anak yang mengalami gangguan kesehatan.


BAB III
ASUHAN KEPERAEWATAN KELOMPOK KHUSUS
(ANAK USIA SEKOLAH)
A. PENGKAJIAN
1. Identitas kelompok
a. Umur : 6-12 thn
b. Besar kecilnya Kelompok : 213orang
c. Agama yang di anut : Islam
d. Lokasi tempat tinggal : Desa Lisabata Kec. Taniwel Kab. SBB
2. Masalah kesehatan yang terjadi
Hasil Tabulasi Data Berdasarkan Kelompok
• DATA DEMOGRAFI
1. Jumlah murid : 213 Orang
2. Mayoritas agama : Islam

1. Distribusi anak sekolah yang mempunyai masalah kesehatan gigi berdasarkan jumlah murid yang menjawab mengikuti angket
Masalah gigi ∑ %
Yang bermasalah 62 86
Tidak bermasalah 10 14
Jumlah 72 100

2. Distribusi anak sekolah dengan kebiasaan menggosok gigi berdasarkan jumlah murid yang mengikuti angket
Menggosok gigi ∑ %
Ya 42 58
Tidak 30 42
Jumlah 72 100




3. Distribusi frekuensi menggosok gigi dalam sehari
Frekuensi menggosok gigi ∑ %
1 kali sehari 0 0
2 kali sehari 16 38
3 kali sehari 27 62
Jumlah 42 100

4. Distribusi kebiasaan mencuci tangan sbelum makan
Mencuci tangan ∑ %
Ya 66 92
Tidak 6 8
Jumlah 72 100

5. Distribusi Kebiasaan mencuci kaki sebelum tidur
Mencuci kaki ∑ %
Ya 45 63
Tidak 27 37
Jumlah 72 100

6. Distribusi kebiasaan memakai alas kaki ( Sandal )
Memakai alas kaki ∑ %
Ya 54 75
Tidak 18 25
Jumlah 72 100

7. Kebiasaan memotong kuku
Mencuci ∑ %
Ya 34 47
Tidak 38 53
Jumlah 72 100

8. Frekuensi mandi dalam sehari
Frekuensi mandi ∑ %
1 kali sehari 6 8
2 kali sehari 58 81
3 kali sehari 8 11
Jumlah 72 100

Klasifikasi Data:
a. 86 % gigi murid bermasalah
b. 42 % murid yang tidak menggosok gigi
c. 8 % murid yang tidak tidak mencuci tangan sebelum makan
d. 37% murid tidak mencuci kaki sebelum tidur
e. 25% murid tidak biasa pakai alas kaki
f. 53% murid tidak biasa potong kuku
g. 8% murid yang mempunyai kebiasaan mandi 1 kali sehari

Analisa Data
NO MASALAH KEEHATAN DATA ETIOLOGI

1. Kurangnya perawatan diri pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata

2. Resiko terjadinya karies gigi pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata
a. 8 % murid yang tidak mencuci tangan sebelum makan
b. 37% murid tidak mencuci kaki sebelum tidur
c. 25% murid tidak biasa pakai alas kaki
d. 53% murid tidak biasa potong kuku
e. 8% murid yang mempunyai kebiasaan mandi 1 kali sehari
f. 86 % gigi murid bermasalah
g. 42 % murid yang tidak menggosok gigi

3. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya kebersihan diri b/d Kurangnya perawatan gigi

RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurangnya perawatan diri pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya kebersihan diri ditandai dengan ;
a. 8 % murid yang tidak tidak mencuci tangan sebelum makan
b. 37% murid tidak mencuci kaki sebelum tidur
c. 25% murid tidak biasa pakai alas kaki
d. 53% murid tidak biasa potong kuku
e. 8% murid yang mempunyai kebiasaan mandi 1 kali sehari

2. Resiko terjadinya karies gigi pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata berhubungan dengan kurangnya perawatan gigi ditandai dengan ;
a. 86 % gigi murid bermasalah
b. 42 % murid yang tidak menggosok gigi

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN SASARAN STRATEGI RENCANA KEGIATAN HARI / TANGGAL TEMPAT EVALUASI
KRETERIA STANDART
1 Kurangnya perawatan diri pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya kebersihan diri Setelah dilakukan 1 kali pertemuan, diharapkan murid SD Inpres I dan SD inpres II Lisabata
Mengerti dan memahami tentang pentingnya perawatan diri Murid SD inpres
I dan II lisabata KIE dan simulasi 1. Berikan pendidikan kesehatan kepada Murid SD inpres I dan II lisabata tentang pentingnya perawatan diri
2. Anjurkan untuk memotong kuku 1 – 2 kali 1 minggu
3. Simulasi tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar
4. Adakan lomba cara mencuci tangan antar SD Inpres I dan II Lisabata Selasa, 08-02-2011
SD Inpres I Lisabata Kognitif

Psikomotor

1. Pengertian tentang perawatan dan cara merawat diri
2. Anjurkan untuk memotong kuku 1 – 2 kali 1 minggu
3. Simulasi cara mencuci tangan yang baik dan benar
2 Resiko terjadinya karies gigi pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata berhubungan dengan kurangnya perawatan gigi Setelah dilakukan 1 kali pertemuan, diharapkan murid SD Inpres I dan inpres II
a. Mengerti dan memahami cara dan pentingnya perawatan gigi
b. Mengerti tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar
c. murid dapat mensimulasikan cara menggosok gigi dengan baik dan benar
d. murid dapat mensimulasikan langkah mencuci tangan yang baik dan benar Murid SD inpres I dan II lisabata
KIE dan simulasi 1. Berikan pendidikan kesehatan kepada Murid SD inpres I dan II lisabata tentang pentingnya kesehatan dan perawatan gigi.
2. Simulasi cara menggosok gigi yang baik dan benar
3. Adakan lomba cara menyikat gigi antar SD Inpres I dan II Lisabata
Selasa, 08-02-2011
SD Inpres I Lisabata Kognitif

Psikomotor
1. Pengertian tentang perawatan dan cara pemeliharaan gigi gigi
2. Simulasi cara menggosok gigi yang baik dan benar.

PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

IMPLEMENTASI
NO Diagnosa Keperawatan Hari/Tanggal/
Jam Kegiatan Kriteria Hasil

1.Kurangnya perawatan diri pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya kebersihan diri ditandai dengan :
a. 8 % murid yang tidak tidak mencuci tangan sebelum makan
b. 37% murid tidak mencuci kaki sebelum tidur
c. 25% murid tidak biasa pakai alas kaki
d. 53% murid tidak biasa potong kuku
e. 8% murid yang mempunyai kebiasaan mandi 1 kali sehari

Selasa , 08 februari 2011
Jam:10.00 wit
Resiko terjadinya karies gigi pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata berhubungan dengan kurangnya perawatan gigi

Jam: 11.30 wit
1. MembBerikan pendidikan kesehatan kepada Murid SD inpres I dan II lisabata tentang pentingnya perawatan diri dalam bentuk penyuluhan dan demonstrasi
2. Menganjurkan untuk memotong kuku 1 – 2 kali 1 minggu
3. Mensimulasikan tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar
4. Mengadakan lomba cara mencuci tangan antar SD Inpres I dan II Lisabata

1. Berikan pendidikan kesehatan kepada Murid SD inpres I dan II lisabata tentang pentingnya kesehatan dan perawatan gigi.

2. Simulasi cara menggosok gigi yang baik dan benar

3. Adakan lomba cara menyikat gigi yang baik antar SD Inpres I dan II Lisabata 1. Murid – murid dapat memahami dan mengerti tentang:
a. Pengertian tentang perawatan dan cara merawat diri
b. Pengertian mencuci tangan
c. Waktu mencuci tangan
d. Cara mencuci tangan yang baik dan benar
e. Apa yang di anjurkan oleh mahasiswa untuk memotong kuku 1 – 2 kali seminggu
2. Murid – murid SD Inrpes I dan II Lisabata mampu memperagakan cara mencuci tangan yang baik dan benar
3. Lomba mencuci tangan yang di adakan dari 12 murid, 6 dari SD Inpres I dan 6 dari SD Inpres II terlihat sangat antusias dan berjalan dengan lancer

1. Murid – murid dapat memahami dan mengerti tentang:
a. Perawatan dan cara pemeliharaan gigi
b. Simulasi cara menggosok gigi yang baik dan benar

2. Salah satu dari siswa SD Inpres II Lisabata dapat memahami dan mampu memperagakan cara menyikat gigi yang baik dan benar

3. Lomba menyikat gigi yang di adakan dari 12 murid, 6 dari SD Inpres I dan 6 dari SD Inpres II terlihat sangat antusias dan berjalan dengan lancer


EVALUASI

1.Selasa,08 Februari 2011
Jam: 10.00 Wit

Kurangnya Perawatan Diri Pada Murid SD Inpres I Dan SD Inpres II Lisabata Berhubungan Dengan Kurangnya Pengetahuan Tentang Pentingnya kebersihan Diri


1.Evaluasi struktur persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum kegiatan penyuluhan
2.Evaluasi proses
a. Peserta yang hadir 176 murid
b. 25% Peserta aktif bertanya
3.Evaluasi hasil
a. Murid – murid dapat menjawab pertanyaan dan mengulang kembali pengertian kebersihan diri
b. Murid – murid dapat mengulangi kembali pengertian mencuci tangan
c. Murid – murid dapat menyebutkan kembali waktu mencuci tangan
d. Murid – murid dapat menyebutkan kembai cara mencuci tangan
e. Murid – murid dapat menyebutkan kembali cara memotong kuku
f. Lomba menyikat gigi yang di adakan di adakan berjalan dengan lancar

2.Selasa,08 februari 2011
jam: 11.00 wit
Resiko terjadinya karies gigi pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata berhubungan dengan kurangnya perawatan gigi
a. Murid – murid dapat menjawab pertanyaan dan mengulang kembali pengertian gigi
b. Murid – murid dapat menyebutkan kembali bagian – bagian gigi
c. Murid – murid dapat menyebutkan kembali pengertian menggosok gigi
d. Murid – murid dapat menyebutkan kembali perawatan gigi
e. Murid – murid dapat menyebutkan kembali fungsi gigi
f. Murid – murid dapat menyebutkan kembali manfaat menggosok gigi
g. Murid – murid dapat memperagakan kembali cara menyikat gigi yang benar
h. Lomba menyikat gigi yang di adakan berjalan dengan lancar

BAB IV
PEMBAHASAN

A. PERSIAPAN
Dalam rangka melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa akademi keperawatan KESDAM XVI / PATTIMURA. Adapun hal – hal yang dilaksanakan sebagai berikut :
1. Penyambutan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat, Camat Taniwel, Kepala Desa Lisabata, dimulai pukul 13.00 WIT dan sekaligus serah terima mahasiswa PKL Akper Kesdam XVI / Pattimura dari Direktur Akper Kesdam XVI / Pattimura kepada pemerintah Desa Lisabata Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat.
2. Pembagian kelompok berdasarkan Kompleks. Mahasiswa PKL dibagi berdasarkan jumlah Kompleks yang ada di Desa Lisabata Kecamatan Taniwel yang terdiri atas 3 Kompleks sehingga mahasiswa dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu Kompleks Arab sekitar 33 orang, Kompleks Tengah sekitar 21 orang, dan Kompleks Inpres sekitar 45 orang, Dan dibagi dalam 7 kelompok khusus.
3. Pengumpulan data
Setelah dibagi per Kompleks, maka setiap kelompok mulai melakukan pendataan pada Kompleks masing – masing. Di mulai tanggal 3 Februari sampai tanggal 4 Februari 2011. Tabulasi data kelompok pada tanggal 4 Februari 2011. Dan kami dapatkan berupa data objektif dan data subjektif.

4. Persentasi hasil pengumpulan data ( Lokmin I ) pada tanggal 7 Februari 2011, kelompok besar ( Komunitas ) mempresentasikan hasil pengumpulan data yang disajikan oleh mahasiswa PKL kepada masyarakat Desa Lisabata Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat maka diambil keputusan bersama tentang pengadaan penyuluhan kesehatan pada beberapa masalah yang diangkat sebagai prioritas masalah yang didalamnya terdapat penyuluhan kesehatan kepada kelompok khusus anak usia sekolah.

B. PENGKAJIAN

1. Kekuatan
Murid – murid SD Inpres I dan II Lisabata berperan aktif dalam memberikan data yakni murid - murid mau membantu mahasiswa dalam menjawab pertanyaan ( angket ) terkait dengan kebersihan diri (personal hygiene).
2. Kelemahan
a. Distribusi kelompok anak usia sekolah
a. 8 % murid yang tidak tidak mencuci tangan sebelum makan
b. 37% murid tidak mencuci kaki sebelum tidur
c. 25% murid tidak biasa pakai alas kaki
d. 53% murid tidak biasa potong kuku
e. 8% murid yang mempunyai kebiasaan mandi 1 kali sehari

C. PERENCANAAN

1. Persiapan
a. Pengumpulan data dilakukan tanggal 03 Februari 2011
b. Tanggal 05 Februari 2011 dilakukan pendataan khusus untuk kelompok anak usia sekolah
c. Tanggal 08 februari dilakukan penyuluhan kesehatan tentang personal hygiene (kesehatan gigi dan cara mencuci tangan).

2. Kekuatan
a. Kegiatan dapat berlangsung dengan baik karena adanya partisipasi serta adanya dukungan dari para guru,dan murid SD Inpres I dan II Lisabata.
b. Kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan para guru dan Murid – murid SD Inpres I dan II Lisabata dalam mengerjakan rencana kegiatan mendukung kelancaran kegiatan

3. Kelemahan
Kurangnya Kesadaran murid – murid dalam mengetahui dan mempelajari bagaimana pentingnya perawatan kesehatan diri.

D. PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI
1. Kekuatan
a. Kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik, karena adanya kerja sama dan partisipasi serta dukungan para guru dan Murid – murid SD Inpres I dan II Lisabata .
b. Murid – murid SD Inpres I dan II Lisabata memberikan respon yang baik terhadap apa yang direncanakan ( penyuluhan kesehatan ) serta adanya upaya untuk merubah perilaku hidup menjadi lebih sehat.
c. Mahasiswa PKL Akper Kesdam XVI / Pattimura dalam menjalankan rencana kegiatan saling membantu demi kelancaran kegiatan, sangat kompak dan bersikap kooperatif diantara sesama.
2. Kelemahan
a. Kurangnya pemantauan orang tua dan petugas puskesmas serta kesadaran murid – murid tentang pentingnya perawatan kesehatan diri (personal hygiene).

E. EVALUASI

a. Evaluasi Struktur
1) Persiapan pemberian penyuluhan dilakukan 2 hari sebelum kegiatan dilaksanakan penyuluhan di SD Inpres I dan II Lisabata.
b. Evaluasi proses
1) Jumlah murid – murid yang datang untuk menghadiri penyuluhan adalah 167 murid
2) Kegiatan berjalan dengan lancar.
c. Evaluasi hasil
1) Murid – murid aktif dalam penyuluhan 100%
2) Penyuluhan yang diberikan mengenai tentang personal hygiene (kesehatan gigi dan cara mencuci tangan )
3) Dari hasil angket yang di bagikan di dapatkan 90 % Murid – murid memahami pentingnya kebersihan diri (personal hygiene).

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pendataan yang di lakukan oleh mahasiswa Akper Kesdam XVI Pattimura di Desa Lisabata Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat di peroleh data tentang kelompok khusus anak usia sekolah jumlah 213 muird. Masalah yang di alami oleh kelompok khusus anak usia sekolah adalah Kurangnya perawatan diri pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya kebersihan diri dan Resiko terjadinya karies gigi pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata berhubungan dengan kurangnya perawatan gigi.
Dengan kegiatan prakter kerja lapangan ( PKL) ini mahasiswa mampu berdiskusi dengan para guru dan murid – murid SD Inpres I dan Ii Lisabata dan mampu mengidentifikasi masalah- masalah kesehataan yang di temui serta dapat memberikan solusi terbaik dalam memecahkan masalah kesehatan dengan melibatkan peran serta para guru SD Inpres I dan II Lisabata.

B. SARAN
1. Bagi keluarga yang memiliki anak dengan usia sekolah
a. Keluarga (kelompok usia sekolah ) harus di perhatiakn kebersihan diri (personal hygiene)
b. Keluarga (kelompok usia sekolah ) harus menyadari tentang pentingnya menjaga kebersihan diri (personal hygiene)
2. Bagi petugas kesehatan :
Perlu di tingkatkan penyuluhan kesehatan baik formal maupun non formal kepada masyarakat (khususnya orang tua kelompok anak usia sekolah )



C. REKOMENDASI

1. Kepala Desa Lisabata yang senantiasa mendukung para orang tua,anak usia sekolah merubah perilaku kesehatan yang kurang baik.
2. Bagi mahasiswa khususnya kelompok anak usia sekolah agar senantiasa menjalin kebersamaan dan di tanamkan jiwa serta dalam setiap kegiatan yang di lakukan selama pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Anak Usia Sekolah
1. Pengertian Anak Usia Sekolah
Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai 12 tahun yang masih duduk di sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan sesuai usianya. Anak usia sekolah adalah anak denga usia 7 sampai 15 tahun ( termasuk anak cacat) yang menjadi sasaran program wajib belajar pendidikan 9 tahun.( www.gn-ota,or.id).
2. Tahap perkembangan anak usia sekolah
a. Aspek fisik
Kecerdasan perkembangan secara pesat,berpikir makin logis dan kritis fantasis semakin kuat sehingga sering kali terjadi konflik sendiri, penuh dengan cita – cita .
b. Aspek sosial
Mengejar tugas – tugas sekolah bermotivasi untuk belajar, namun masih memiliki kecenderungan untuk kurang hati – hati dan berhati – hati.
c. Aspek kognitif
Anak bermain dalam kelompok dengan aturan kelompok ( kerja sama ). Anak termotivasi dan mengerti hal – hal sistematik

3. Peran Dan Fungsi Keluarga Bagi Anak Usia Sekolah
Tugas perkembangan dalam anak usia sekolah menurut Duval dam Miller Carter dan Mc Goldrik dalam Friedman ( 1980 ) :
1. Mensosialisasikan anak - anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat .
2. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
3. Memenuhi kebutuhan fisik anggota keluarga

B. Konsep Kebersihan diri
Kebersihan diri adalah upaya yang di lakukan untuk menjaga tubuh atau badan agar ada selalu dalam keadaan bersih dan sehat diantaranya : kebersihan gigi dan mulut serta tangan dan kuku .

C. Konsep Perawatan Gigi
1. Menggosok gigi adalah kebersihan gigi dengan menggunakan sikat gigi dan odol gigi .
2. Merawat gigi merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga agar gigi dalam keadaan bersih dan sehat.
3. Fungsi gigi
Gigi primer atau gigi susu berjumlah 20 buah dimana setiap rahang atas dan bawah memiliki 10 buah gigi atau ada 3 jenis gigi, yaitu : gigi seri berjumlah 4 buah, yang berfungsi untuk memotong, gigi taring 2 buah yang berfungsi untuk menahan dan merobek makanan, dan gigi geraham 4 buah yang berfungsi untuk menghancurkan makanan.
4. Manfaat menggosok gigi
a. Agar gigi menjadi bersih dan sehat
b. Mencegah timbulnya gigi karies atau karang gigi , lubang gigi , dan penyakit gigi lainnya
c. Memberi perasaan segar pada gigi
5. Cara Menyikat Gigi
a. Persiapan alat
1) 1 buhah sikat gigi
2) Gelas / gayung berisi air
3) Pasta gigi / odol gigi
b. Cara kerja
1) Mencuci tangan
2) Ambil dan dekatkan peralatan
3) Kaluarkan pasta gigi penuh dan merata pada permukaan sikat gigi
4) Tutup kembali pasta gigi dan letakkan kembali pada tempatnya
5) Mulailah kumur – kumur dengan air
6) Menyikat gigi :
a. Letakkan posisi sikat 45º terhadap gusi
b. Gerakan sikat dari arah gusi kebawah untuk gigi Rahang Atas (seperti mencungkil)
c. Gerakan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah
d. Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta permukaan dalam dan luar gigi dengan cara tersebut.
e. Sikat permukaan kunyah gigi dari arah belakang ke depan.
7) Sikat perbagian gigi minimal 10 kali
8) Berkumur – kumur sampai mulut terasa bersih
9) Bilas mulut dengan air bersih kemudian keringkan dengan handuk
c. Perhatikan
1. Kita harus menggunakan sikat gigi sendiri
2. Menyikat gigi jangan terlalu keras
3. Jangan sampai tertelan air bekas kumur – kumur
4. Gunakan pasta gigi yang mengandung florida
5. Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut

D. Konsep Perawatan tangan dan kuku
1. Pengertian mencuci tangan
Mencuci tangan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tangan dan kuku tetap bersih dan sehat.
2. Tujuan
a. Membersihkan tangan dan kuku dari kotoran agar tetap bersih dan sehat
b. Mencegah penularan penyakit
c. Melatih suatu kebersihan yang baik.

3. Waktu mencuci tangan
Mencuci tangan dilakukan :
a. Apabila tangan kotor
b. Sebelum dan sesudah makan
4. Persiapan
a. Air yang mengalir ( kran, tengki kecil dan baskom )
b. Sabun
c. Air hangat dan gunting kuku
d. Sikat lunak
e. Handuk kecil yang bersih dan kering ( tisu )
5. Pelaksanaan
a. Cara mencuci tangan
1) Membuka kran
2) Membasahi tangan dengan air
3) Tuangkan sabun secukupnya
4) Ratakan dengan kedua telapak tangan
5) Gosok punggung dan sela – sela jari kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
6) Gosok kedua telapak tangan serta sela jari – jari
7) Jarti – jari kedua tangan dari sisi dalam saling mangunci
8) Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya .
9) Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan lakukan sebaliknya
10) Bilas kedua tangan dengan air
11) Keringkan dengan tisu sekali pakai sampai benar – benar kering
12) Gunakan tisu tersebut untuk menutup kran
13) Tangan anda kini sudah bersih
b. Cara memotong kuku
1) rendam kuku dengan air hangat kurang lebih 3 – 5 menit
2) Potong kuku dengan jepitan dari sisi yang satu ke sisi yang lain
3) Setelah memotong kuku, kuku di cuci dengan sabun damn di bilas dengan air
4) Di keringkan dengan lap kering

E. Peran Dan Fungsi Perawat
Perawat melakukan perawatan dan konsultasi baik dalam keluarga mamaupun dalam sekolah pada anak yang mengalami gangguan kesehatan.


BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS
(ANAK USIA SEKOLAH)

A. PENGKAJIAN

1. Identitas kelompok
a. Umur : 6-12 thn
b. Besar kecilnya Kelompok : 213orang
c. Agama yang di anut : Islam
d. Lokasi tempat tinggal : Desa Lisabata Kec. Taniwel Kab. SBB
2. Masalah kesehatan yang terjadi
Hasil Tabulasi Data Berdasarkan Kelompok
• DATA DEMOGRAFI
1. Jumlah murid : 213 Orang
2. Mayoritas agama : Islam

1. Distribusi anak sekolah yang mempunyai masalah kesehatan gigi berdasarkan jumlah murid yang menjawab mengikuti angket
Masalah gigi ∑ %
Yang bermasalah 62 86
Tidak bermasalah 10 14
Jumlah 72 100

2. Distribusi anak sekolah dengan kebiasaan menggosok gigi berdasarkan jumlah murid yang mengikuti angket
Menggosok gigi ∑ %
Ya 42 58
Tidak 30 42
Jumlah 72 100

3. Distribusi frekuensi menggosok gigi dalam sehari
Frekuensi menggosok gigi ∑ %
1 kali sehari 0 0
2 kali sehari 16 38
3 kali sehari 27 62
Jumlah 42 100

4. Distribusi kebiasaan mencuci tangan sbelum makan
Mencuci tangan ∑ %
Ya 66 92
Tidak 6 8
Jumlah 72 100

5. Distribusi Kebiasaan mencuci kaki sebelum tidur
Mencuci kaki ∑ %
Ya 45 63
Tidak 27 37
Jumlah 72 100

6. Distribusi kebiasaan memakai alas kaki ( Sandal )
Memakai alas kaki ∑ %
Ya 54 75
Tidak 18 25
Jumlah 72 100

7. Kebiasaan memotong kuku
Mencuci ∑ %
Ya 34 47
Tidak 38 53
Jumlah 72 100

8. Frekuensi mandi dalam sehari
Frekuensi mandi ∑ %
1 kali sehari 6 8
2 kali sehari 58 81
3 kali sehari 8 11
Jumlah 72 100


klasifikasi Data:
Ø 86 % gigi murid bermasalah
Ø 42 % murid yang tidak menggosok gigi
Ø 8 % murid yang tidak tidak mencuci tangan sebelum makan
Ø 37% murid tidak mencuci kaki sebelum tidur
Ø 25% murid tidak biasa pakai alas kaki
Ø 53% murid tidak biasa potong kuku
Ø 8% murid yang mempunyai kebiasaan mandi 1 kali sehari

Analisa Data
No. Masalah Kesehatan Data Etiologi
1.Kurangnya perawatan diri pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata
Ø 8 % murid yang tidak mencuci tangan sebelum makan
Ø 37% murid tidak mencuci kaki sebelum tidur
Ø 25% murid tidak biasa pakai alas kaki
Ø 53% murid tidak biasa potong kuku
Ø 8% murid yang mempunyai kebiasaan mandi 1 kali sehari Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya kebersihan diri.

2.Resiko terjadinya karies gigi pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata
Ø 86 % gigi murid bermasalah
Ø 42 % murid yang tidak menggosok gigi
Kurangnya perawatan gigi


RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurangnya perawatan diri pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya kebersihan diri ditandai dengan ;
Ø 8 % murid yang tidak tidak mencuci tangan sebelum makan
Ø 37% murid tidak mencuci kaki sebelum tidur
Ø 25% murid tidak biasa pakai alas kaki
Ø 53% murid tidak biasa potong kuku
Ø 8% murid yang mempunyai kebiasaan mandi 1 kali sehari

2. Resiko terjadinya karies gigi pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata berhubungan dengan kurangnya perawatan gigi ditandai dengan ;
Ø 86 % gigi murid bermasalah
Ø 42 % murid yang tidak menggosok gigi


PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN SASARAN STRATEGI RENCANA KEGIATAN HARI / TANGGAL TEMPAT EVALUASI
KRETERIA STANDART
1 Kurangnya perawatan diri pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya kebersihan diri Setelah dilakukan 1 kali pertemuan, diharapkan murid SD Inpres I dan SD inpres II Lisabata
Ø Mengerti dan memahami tentang pentingnya perawatan diri Murid SD inpres I dan II lisabata KIE dan simulasi
1.Berikan pendidikan kesehatan kepada Murid SD inpres I dan II lisabata tentang pentingnya perawatan diri
2.Anjurkan untuk memotong kuku 1 – 2 kali 1 minggu
3.Simulasi tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar
4.Adakan lomba cara mencuci tangan antar SD Inpres I dan II Lisabata

Selasa, 08-02-2011
SD Inpres I Lisabata Kognitif
Psikomotor
1. Pengertian tentang perawatan dan cara merawat diri
2. Anjurkan untuk memotong kuku 1 – 2 kali 1 minggu
3. Simulasi cara mencuci tangan yang baik dan benar
2 Resiko terjadinya karies gigi pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata berhubungan dengan kurangnya perawatan gigi Setelah dilakukan 1 kali pertemuan, diharapkan murid SD Inpres I dan inpres II
Ø Mengerti dan memahami cara dan pentingnya perawatan gigi
Ø Mengerti tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar
Ø murid dapat mensimulasikan cara menggosok gigi dengan baik dan benar
Ø murid dapat mensimulasika7 langkah mencuci tangan yang baik dan benar Murid SD inpres I dan II lisabata KIE dan simulasi 1. Berikan pendidikan kesehatan kepada Murid SD inpres I dan II lisabata tentang pentingnya kesehatan dan perawatan gigi.
2. Simulasi cara menggosok gigi yang baik dan benar
3. Adakan lomba cara menyikat gigi antar SD Inpres I dan II Lisabata
Selasa, 08-02-2011
SD Inpres I Lisabata Kognitif

Psikomotor
1.Pengertian tentang perawatan dan cara pemeliharaan gigi gigi
2.Simulasi cara menggosok gigi yang baik dan benar

IMPLEMENTASI

2.Kurangnya perawatan diri pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya kebersihan diri ditandai dengan :
Ø 8 % murid yang tidak tidak mencuci tangan sebelum makan
Ø 37% murid tidak mencuci kaki sebelum tidur
Ø 25% murid tidak biasa pakai alas kaki
Ø 53% murid tidak biasa potong kuku
Ø 8% murid yang mempunyai kebiasaan mandi 1 kali sehari


Selasa , 08 februari 2011
Jam:10.00 wit
Resiko terjadinya karies gigi pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata berhubungan dengan kurangnya perawatan gigi

Jam: 11.30 wit
1. MembBerikan pendidikan kesehatan kepada Murid SD inpres I dan II lisabata tentang pentingnya perawatan diri dalam bentuk penyuluhan dan demonstrasi
2. Menganjurkan untuk memotong kuku 1 – 2 kali 1 minggu
3. Mensimulasikan tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar

4. Mengadakan lomba cara mencuci tangan antar SD Inpres I dan II Lisabata

1. Berikan pendidikan kesehatan kepada Murid SD inpres I dan II lisabata tentang pentingnya kesehatan dan perawatan gigi.

2. Simulasi cara menggosok gigi yang baik dan benar

3. Adakan lomba cara menyikat gigi yang baik antar SD Inpres I dan II Lisabata 1. Murid – murid dapat memahami dan mengerti tentang:
a. Pengertian tentang perawatan dan cara merawat diri
b. Pengertian mencuci tangan
c. Waktu mencuci tangan
d. Cara mencuci tangan yang baik dan benar
e. Apa yang di anjurkan oleh mahasiswa untuk memotong kuku 1 – 2 kali seminggu

2. Murid – murid SD Inrpes I dan II Lisabata mampu memperagakan cara mencuci tangan yang baik dan benar
3. Lomba mencuci tangan yang di adakan dari 12 murid, 6 dari SD Inpres I dan 6 dari SD Inpres II terlihat sangat antusias dan berjalan dengan lancer

1. Murid – murid dapat memahami dan mengerti tentang:
a. Perawatan dan cara pemeliharaan gigi
b. Simulasi cara menggosok gigi yang baik dan benar

2. Salah satu dari siswa SD Inpres II Lisabata dapat memahami dan mampu memperagakan cara menyikat gigi yang baik dan benar

3. Lomba menyikat gigi yang di adakan dari 12 murid, 6 dari SD Inpres I dan 6 dari SD Inpres II terlihat sangat antusias dan berjalan dengan lancer


EVALUASI

Hari/Tanggal/Jam :Selasa,08 Februari 2011
Jam: 10.00 Wit

Kurangnya Perawatan Diri Pada Murid SD Inpres I Dan SD Inpres II Lisabata Berhubungan Dengan Kurangnya Pengetahuan Tentang Pentingnyakebersihan Diri


Diagnosa Keperawatan 1.Evaluasi struktur persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum kegiatan penyuluhan

2.Evaluasi proses
a. Peserta yang hadir 176 murid
b. 25% Peserta aktif bertanya

3.Evaluasi hasil
a. Murid – murid dapat menjawab pertanyaan dan mengulang kembali pengertian kebersihan diri
b. Murid – murid dapat mengulangi kembali pengertian mencuci tangan
c. Murid – murid dapat menyebutkan kembali waktu mencuci tangan
d. Murid – murid dapat menyebutkan kembai cara mencuci tangan
e. Murid – murid dapat menyebutkan kembali cara memotong kuku
f. Lomba menyikat gigi yang di adakan di adakan berjalan dengan lancar


Evaluasi

2.Selasa,08 februari 2011
jam: 11.00 wit
Resiko terjadinya karies gigi pada murid SD Inpres I dan SD Inpres II Lisabata berhubungan dengan kurangnya perawatan gigi
a. Murid – murid dapat menjawab pertanyaan dan mengulang kembali pengertian gigi
b. Murid – murid dapat menyebutkan kembali bagian – bagian gigi
c. Murid – murid dapat menyebutkan kembali pengertian menggosok gigi
d. Murid – murid dapat menyebutkan kembali perawatan gigi
e. Murid – murid dapat menyebutkan kembali fungsi gigi
f. Murid – murid dapat menyebutkan kembali manfaat menggosok gigi
g. Murid – murid dapat memperagakan kembali cara menyikat gigi yang benar
h. Lomba menyikat gigi yang di adakan berjalan dengan lancer


BAB IV
PEMBAHASAN

A. PERSIAPAN
Dalam rangka melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa akademi keperawatan KESDAM XVI / PATTIMURA. Kelompok kusus anak usia sekolah .Adapun hal - hal yang dilaksanakan sebagai berikut :
1. Melakukan peninjauan lapangan di SD inpres I dan II pada tanggal 04 februari 2011
2. Pengumpulan datadi SD inpres I dan II pada tanggal 05 februari 2011
3. Penyuluhan personal hygene di SD inpres I dan II lisabata di laksankanpada tanggal 08 februari 2011
4. Evaluasi hasil pada tanggal 02 februari 2011

B. PENGKAJIAN
1. Kekuatan
Murid – murid SD Inpres I dan II Lisabata berperan aktif dalam memberikan data yakni murid - murid mau membantu mahasiswa dalam menjawab pertanyaan ( angket ) terkait dengan kebersihan diri (personal hygiene).
2. Kelemahan
Kurangnya kesedaran diri murid – murid SD I dan II dalam mengetahui dan mempelajari pentingnya perawatan diri


C. PERENCANAAN
1. Persiapan
a. Tanggal 03 Februari 2011 peninjauan lapangan di SD Inpres I dan II Lisabata guna untuk mensurve sekaligus menyampaikan tujuan serta mengadakan kontrak
b. Tanggal 04 Februari 2011 pengumpulan data berupa pembagian angket di SD Inpres I dan II Lisabata
c. Tanggal 08 Februari 2011 diadakan penyuluhan personal hygiene di SD InpresI dan II Lisabata
§ Penyuluhan kesehatan tentang personal hygiene (kesehatan gigi dan cara mencuci tangan)
§ Demonstrasi cara menyikat gigi dan mencuci tangan
§ Pengadaan lomba menyikat gigi dan mencuci tangan antar SD Inpres I dan II Lisabata
§ Pembagian dolprice/hadiah pada murid yang memenangkan perlombaan
§ Pemberian cindramata pada SD Inpres I dan II Lisabata
§ Pemberian makanan tambahan pada murid - murid SD I dan II Lisabata

2. Kekuatan
a. Kegiatan dapat berlangsung dengan baik karena adanya partisipasi serta adanya dukungan dari para guru,dan murid SD Inpres I dan II Lisabata.
b. Kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan para guru dan Murid – murid SD Inpres I dan II Lisabata dalam mengerjakan rencana kegiatan mendukung kelancaran kegiatan

3. Kelemahan
Kurangnya Kesadaran murid – murid dalam mengetahui dan mempelajari bagaimana pentingnya perawatan kesehatan diri.
D. PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI
1. Kekuatan
a. Kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik, karena adanya kerja sama dan partisipasi serta dukungan para guru dan Murid – murid SD Inpres I dan II Lisabata .
b. Murid – murid SD Inpres I dan II Lisabata memberikan respon yang baik terhadap apa yang direncanakan ( penyuluhan kesehatan ) serta adanya upaya untuk merubah perilaku hidup menjadi lebih sehat.
c. Mahasiswa PKL Akper Kesdam XVI / Pattimura dalam menjalankan rencana kegiatan saling membantu demi kelancaran kegiatan, sangat kompak dan bersikap kooperatif diantara sesama.
2. Kelemahan
a. Kurangnya pemantauan orang tua dan petugas puskesmas serta kesadaran murid – murid tentang pentingnya perawatan kesehatan diri (personal hygiene).






Tidak ada komentar:

Posting Komentar